Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Mati Kelaparan di Negeri Subur Makmur

Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar: putatgede.kendalkab.go.id)

Di negeri subur, hijau membentang,
Di tanah kaya, padi menjulang,
Rakyatnya menunduk, perutnya kosong,
Mimpi indah pun tak lagi datang.

Sawah menguning, beras menumpuk,
Tapi di dapur, api tak menyala,
Lidah kering, merintih sendu,
Di negeri makmur, rakyat merana.

Embun pagi basahi tanah,
Tapi air mata rakyat lebih deras,
Mereka mati bukan karena perang,
Namun kelaparan, di tanah yang berlimpah.

Sungguh ironis, getir terasa,
Di negeri kaya, rakyatnya papa,
Perut yang keroncong, menjerit pilu,
Dalam bayang-bayang sawah menghijau.

Di manakah pemimpin, di mana janji,
Jika rakyatnya mati di negeri subur ini?
Di bawah langit biru, tanah yang penuh berkah,
Ada kisah duka, yang tak tersuarakan.

Tuhan, saksikan derita mereka,
Di tanah yang subur, namun tak adil,
Semoga esok, harapan kembali,
Agar tak ada lagi yang mati kelaparan di negeri ini.

Py Laba, 15 Agustus 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline