Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Perlunya Bersikap Adil antara Orang Tua dan Mertua

Diperbarui: 10 Agustus 2024   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar: idntimes.com)

Bersikap adil merupakan salah satu nilai fundamental dalam kehidupan manusia, terutama dalam konteks hubungan keluarga. Ketika seseorang menikah, ia tidak hanya menjadi bagian dari keluarga pasangan, tetapi juga harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga mertua. 

Dalam situasi ini, seringkali muncul tantangan untuk bersikap adil antara orang tua kandung dan mertua. Meskipun kelihatannya sederhana, menjaga keseimbangan ini dapat menjadi tantangan tersendiri yang memerlukan kebijaksanaan, pengertian, dan empati yang mendalam.

Hubungan antara Orang Tua dan Mertua

Hubungan antara orang tua dan mertua sering kali diwarnai oleh perbedaan pandangan, latar belakang, dan nilai-nilai yang dianut. Orang tua kandung tentu memiliki ikatan emosional yang kuat dengan anaknya sejak kecil, sementara mertua, meskipun baru dalam hidup anak menantunya, juga memiliki harapan dan keinginan yang sama kuatnya. Kedua belah pihak mungkin mengharapkan perhatian dan kasih sayang yang seimbang dari pasangan yang baru menikah.

Dalam situasi ini, pasangan suami istri dihadapkan pada dilema untuk membagi perhatian secara adil. Ketidakseimbangan dalam perlakuan atau perhatian dapat menimbulkan konflik, baik secara internal di dalam hubungan suami istri maupun secara eksternal dengan orang tua atau mertua. Oleh karena itu, bersikap adil bukan hanya soal etika, tetapi juga tentang menjaga keharmonisan dalam hubungan keluarga yang lebih luas.

Tantangan dalam Bersikap Adil

Bersikap adil antara orang tua dan mertua sering kali tidak mudah karena berbagai faktor, seperti perbedaan jarak geografis, kebutuhan emosional, dan ekspektasi yang berbeda. Sebagai contoh, jika salah satu pasangan tinggal lebih dekat dengan orang tua kandungnya, secara alami mereka mungkin lebih sering berinteraksi atau membantu orang tua tersebut. Namun, hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak adil di pihak mertua.

Selain itu, ekspektasi sosial dan budaya juga dapat memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang bersikap terhadap orang tua dan mertua. Di beberapa budaya, mertua mungkin dianggap sebagai orang tua kedua yang harus dihormati dan diperlakukan dengan perhatian yang sama. Namun, dalam budaya lain, hubungan dengan mertua mungkin lebih formal dan berjarak.

Tantangan lain adalah saat orang tua kandung atau mertua membutuhkan perhatian khusus, seperti saat sakit atau memasuki usia lanjut. Dalam situasi seperti ini, pasangan harus bijak dalam mengelola waktu, energi, dan sumber daya untuk memastikan bahwa keduanya mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan tanpa mengorbankan satu sama lain.

Mengapa Keadilan Itu Penting?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline