Melati di Ujung Jurang
Di ujung jurang yang sepi dan kelam,
Tumbuh sebatang melati dalam diam,
Terhimpit angin yang datang berderu,
Namun ia tetap mekar, tak ragu.
Di tepi jurang, dunia menggigil,
Namun melati itu tetap tegak dan kikir,
Akar-akar menancap di tanah gersang,
Menggenggam harapan di bawah terik dan terhalang.
Meski jurang di bawahnya menganga,
Dengan kegelapan yang penuh bahaya,
Melati tetap memancarkan aroma lembut,
Menyatu dengan angin, berani, tak takut.
Keindahan tak perlu tempat megah,
Terkadang hidup di tepi patahan tanah,
Seperti melati di ujung jurang ini,
Yang menantang dunia dengan cinta tak terperi.
Tak peduli jurang yang mengintai di bawah,
Ia tetap mekar dengan seluruh jiwa yang tabah,
Mengajarkan kita bahwa meski rapuh,
Keindahan sejati tak pernah runtuh.
Py Laba, 03 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H