Dalam sunyi senja yang memudar pelan,
Terdengar bisikan angin yang lembut mengalun,
Menyapa dedaunan, menyentuh lembut dahan,
Mengisahkan kisah hidup yang sudah berkelana.
Di tepi hutan yang sepi dan tenang,
Tinggal jejak langkah yang pernah menyilang,
Mengingatkan pada waktu yang terus berjuang,
Dalam deretan hari yang tak pernah hilang.
Sisa-sisa kehidupan di balik bayang,
Menggenggam kenangan yang tak lekang,
Dalam setiap hela napas yang perlahan terbang,
Ada cerita yang abadi, tak pernah hilang.
Setiap senyum dan air mata yang telah tumpah,
Meninggalkan jejak di hati yang tak pernah lelah,
Menyulam cerita dalam benang yang rapuh,
Menjadi lukisan indah, meski kadang penuh keluh.
Pada malam yang sunyi, dalam pelukan bintang,
Tersemat harapan yang tak pernah pudar,
Meski langkah tertatih, meski jalan berliku,
Sisa-sisa kehidupan tetap teguh berdiri.
Sisa-sisa kehidupan, meski tampak rapuh,
Namun dalam keheningan, tersimpan kekuatan,
Mengajarkan pada kita, bahwa dalam tiap detik,
Ada keindahan yang tersembunyi, dalam setiap relung hati.
Py Laba, 28 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H