Berbicara tentang perkembangan teknologi digital yang semakin pesat identik dengan generasi yang popular saat ini yaitu generasi Z, banyak hal yang telah diberitakan tentang genasi Z ini yang penuh dengan kreatifitas dan hal lainnya. Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Sebagian di antara mereka memasuki fase perkembangan remaja dan dewasa awal. Generasi Z tumbuh setelah menjamahnya internet, di mana dunia digital yang maju begitu pesatnya.
Penguasaan informasi dan teknologi merupakan salah satu faktor yang membedakan generasi Z dengan generasi yang lain. Bagi Gen Z teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, karena sejak lahir mereka sudah mengenal teknologi terutama internet sebagai budaya global. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang menjadi digital immigrant, Gen z merupakan penduduk asli digital (digital native)
Masifnya efek internet dan media sosial jadi salah satu faktor yang bikin generasi ini makin terpapar ke berbagai isu yang ada di dunia. Tumbuh dewasa di dunia yang hyper-connected seperti ini justru bisa menumbuhkan rasa terisolasi dan kesepian. Standar-standar di media sosial, rasa takut ketinggalan tren (FOMO), berita-berita buruk di dunia terus menyerang tentunya terus jadi teror bagi generasi ini.
Generasi Z tak selamanya di cap sebagai generasi yang mudah menyerah jika ada sesuatu yang tak sesuai dengan keinginannya, salah satu contoh Generasi Z yang patut diacungi jempol adalah Nabila Jandini Hidajat, seorang anak gadis berusia 14 tahun, baru saja meraih juara debat internasional di ajang Tournament of Champions The World Scholar’s Cup 2022 yang berlangsung di Yale University, New Haven, Connecticut, Amerika Serikat pada bulan November 2022.
Nabila Jandini Hidajat merupakan siswi kelas sembilan yang bersekolah di Highschope Indonesia Kelapa Gading Jakarta ini juga meraih gelar juara pada bidang kompetisi menulis atau Writing Competition di turnamen yang berlangsung di wilayah metropolitan New York dan New England Raya.
World Scholar's Cup (WSC) merupakan kompetisi berskala internasional yang terdiri dari empat kategori yaitu debat, menulis, pengetahuan umum, dan cerdas cermat dengan materi pengetahuan umum, sains, seni, dan musik.
Ini kali kedua Nabila bertarung di Tournament of Champions WSC. Tahun lalu Nabila sudah berhasil meraih juara Global Around Tournament of Champions WSC pada tahun 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada tahun 2022 ini torehan prestasi Nabila semakin makin meningkat. Nabila berhasil masuk ke babak final Tournamen of Champions WSC di Yale University, yang dikenal sebagai universitas prestisius di dunia, dengan memenangkan banyak gelar juara.
Tak tanggung-tanggung Nabila berhasil mendapatkan total enam medali dalam Tournament of Champions WSC 2022 di Kampus New Haven yang diikuti para pelajar SMP dan SMA dari seluruh dunia. Sebanyak empat Medali Emas dan dua Medali Perak sukses diraih Nabila. Empat Medali Emas Tournament of Champions WSC 2022 yang diraih Nabila untuk kategori Team Debate, Writing Champions, Literature (Challenge), dan Team Writing dan Dua Medali Perak untuk kategori Debate Champions dan Team Bowl.
Semua orang yang terlahir baik sebagai generasi milenial maupun sebagai generasi Z yang sudah lebih mudah mengakses internet tentunya menjadi pisau bermata dua, jika digunakan secara negative maka akan membuat kita menjadi terjerumus, sedangkan jika digunakan dengan bijak seperti yang dilakukan oleh Nabila Jandini Hidajat yang menggunakan internet untuk mengakses sumber – sumber informasi dan sebagai media belajar sehingga membuatnya siap dalam mengikuti kejuaraan dan pada akhirnya bisa memenangkannya.
Ayo para generasi muda baik milenial maupun generasi Z tetap semangat dan pantang menyerah terus mencoba untuk masa depan yang lebih baik lagi.