Lihat ke Halaman Asli

SOSYSM (Solar Power Plant With Energy Storage System)

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13827517131367202988

apa itu  SOSYSM (Solar Power Plant With Energy Storage System) ? okey check it out !!! :)

Kebutuhan energi listrik di Indonesia setiap tahunya meningkat. Berdasarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2008-2027 juga mengatakan bahwa “Dibutuhkan kapasitas pembangkit listrik tak kurang dari 149 GW pada tahun 2027. Sementara itu saat ini kapasitas pembangkit kita(Indonesia) tak lebih dari 21 GW.Fenomena inilah yang terjadi dalam pengadaan energi di Indonesia. Krisis energi menjadi perhatian serius yang harus segera dicarikan solusinya. Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia ini tentu membutuhkan pasokan energi listrik yang tidak sedikit apalagi bahan bakar untuk keperluan sehari-hari yang semakin meningkat seiring bertambahnya kebutuhan masyarakat Indonesia.Salah satu penyebabnya adalah terlalu besarnya ketergantungan penyediaan energi Indonesia pada bahan bakar minyak. Saat ini, sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara.

Melihat dampaknya yang bisa semakin meluas mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, pemerintah Indonesia sedang melakukan upaya-upaya penanggulangan krisis tersebut. Salah satu diantaranya adalah melakukan diversifikasi pemakaian sumber energi, dari yang semula hanya memanfaatkan energi fosil, lalu diperluas dengan memanfaatkan energi berbahan baku nabati sebagai sumber energi alternatif. Namun hal ini belum maksimal dalam pelaksanaannya.

Sampai saat ini pembangkitan listrik dari sumber panas harus melalui beberapa tahap proses. Bahan bakar fosil akan menghasilkan putaran turbin apabila dibakar dengan tekanan yang sangat tinggi. Hasil putaran turbin tersebut akan dipakai untuk memproduksi tenaga listrik. Kira-kira 90 persen energi listrik dunia yang berasal dari sumber panas masih memakai cara ini. Sehingga efisiensi energi masih sangat rendah akibat beberapa kali proses konversi. Panas yang dihasilkan banyak yang dilepas atau terbuang percuma. Apabila proses konversi ini dapat diubah, efisiensi energi akan menjadi lebih besar karena listrik bisa didapatkan langsung dari sumber panas tanpa melalui beberapa kali tahap konversi.

Dari hal tersebut saya mempunyai gagasan untuk membuat SOSYSM (Solar Power Plant with Energy Storage System) Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari Sebagai Solusi Mengurangi Krisis Energi di Indonesia. Karena seperti kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang cukup panas yaitu dengan suhu udara 300-380C, dari panas ini akan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti batubara dan minyak bumi.

Gambar 1. Desain SOSYSM

Pemanfaatan termoelektrik yang digunakan dalam SOSYSM ini untuk merubah energi panas langsung menjadi energi listrik. bedasarkan prinsip kerja dan data analisis dapat disimpullkan bahwa dalam 1 SOSYSM menggunakaan 100 thermo-elektrik menghasilkan daya sebesar 850W daya yang cukup besar untuk mensuplay satu rumah. Cara kerja dari SOSYSM ini yaitu memanfaatkan energi panas matahari yang di tangkap oleh parabola kemudian panas tersebut difokuskan menggunakan relektor parabola menjadi satu fokus yaitu memanaskan Thermo Elektrik Generator (TEG) untuk menghasilkan listrik, kemudian listrik itu disimpan pada baterai, dari baterai kemudian dikonversi menjadi listrik 220v yang kemudian bisa digunakan untuk peralatan listrik rumah tangga.

1382751757433484031

Gambar 2. Termoelektrik Generator (TEG)

Pengembangan SOSYSM dari sumber daya alam terbarukan (renewable resources) menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah ini. Keuntungan dari SOSYSMini adalah ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi seperti halnya bahan bakar fosil yang selama ini digunakan dan lebih efisien. Jadi harapanya dengan dibuatnya SOSYSM inovasi pembangkit tenaga panas matahari ini dapat membantu mengurangi krisis energi listrik yang terjadi di Indonesia sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline