Lihat ke Halaman Asli

Avyra Maritza

Mahasiswa Universitas Kebangsaan Republik Indonesia

Benarkah Klan Metkayina di Film Avatar 2 Terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia?

Diperbarui: 12 Januari 2023   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez




Jika kalian adalah penikmat film Avatar yang di sutradarai oleh James Cameron ini, pasti kalian tahu bahwa Film Avatar 2 : The Way Of Water yang baru saja di rilis beberapa bulan lalu ini  menampilkan klan baru yang disebut Klan Metkayina. Klan ini sangat berbeda dengan Klan Omaticaya yang hidup di pegunungan dan hutan yang sudah biasanya kita ketahui. Metkayina merupakan klan yang hidup di lautan dan tinggal di desa Awa'atlu yang terletak di tepi pantai. Rumah -- rumah yang mereka tinggali berbentuk rumah panggung yang berada di sela -- sela akar pohon laut.

Namun, Metkayina berbeda dengan Omaticaya. Mereka memiliki tangan yang menyatu seperti sirip dan ekor yang berbentuk seperti dayung agar lebih mudah berenang di bawah air. Mereka juga sangat pandai bertahan nafas didalam air dalam waktu yang sangat lama. Warna tubuh Klan Metkayina pun berbeda, mereka memiliki tubuh yang berwarna biru tosca dan memiliki postur tubuh yang lebih besar. Mereka juga memiliki mata yang berwarna biru, bukan kuning seperti Omaticaya.

Tapi, ada hal unik yang bisa kita perhatikan dari film Avatar 2 ini sebagai orang Indonesia.

Sutradara film Avatar 2 : The Way of Water, James Cameron, mengungkapkan bahwa ia melakukan banyak riset untuk menciptakan karakter Klan Metkayina. Dan Metkayina dalam film Avatar 2 ini ternyata terinspirasi dari suku Bajo di Indonesia. Bahkan James Cameron meneliti tentang arsitektur bangunan yang memnjadi tempat tinggal Suku Bajo.



Dikutip dari Kompas.com, Disampaikan dalam wawancara bersama National Geographic, pernyataan Cameron ramai usai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengunggahnya dalam akun Instagram pada Selasa (20/12/2022). "Kami melakukan banyak penelitian budaya pribumi asli yang berkaitan dengan lautan, ada (Suku Bajo) orang Indonesia yang tingga di rumah panggung dan hidup di atas rakit," kata James Cameron dalam sebuah sesi wawancara.



Suku Bajo berada dan tersebar di beberapa wilayah perairan yaitu Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara, hingga ke pantai timur Sabah (Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina). Penduduk dari suku ini dikenal kuat berenang dan menyelam dalam waktu yang lama tanpa bantuan oksigen dan perlengkapan menyelam untuk berburu.

Menurut para peneliti, mereka menemukan bahwa orang-orang di Suku Bajo ini memiliki limpa yang telah mengalami adaptasi genetik dan fisiologis lewat seleksi alam. Ini membuat mereka memiliki penampungan oksigen yang lebih maksimal untuk menyelam, seperti dikutip dari Physiological and Genetic Adaptations to Diving in Sea Nomads.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline