Lihat ke Halaman Asli

Avril Maulidya Kusuma Wardani

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Misteri Tubuh Manusia: Mengapa Menguap Bisa Menular? Ini Alasannya

Diperbarui: 6 Desember 2022   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mengapa menguap bisa menular ya? Selain karena sebab faktor mengantuk, menguap memiliki fakta unik yaitu dapat menular. Dapat menular disini bisa dikatakan bahwa menguap akan menularkan secara runtut kepada orang di sekitar kita. 

Seperti contoh, kalian menguap dengan di samping orang lain, dapat dipastikan orang tersebut akan menguap juga. Kok bisa ya? Jadi begini penjelasannya.

Terdapat bukti telah menunjukkan bahwa mengantuk ini merupakan stimulus paling umum yang menjadi penganggapan yang menyebabkan menguap. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan tingkat gairah dalam tubuh setelah menguap. 

Selain itu, menguap mampu untuk menyamakan tekanan udara pada telinga. Selain itu, menguap juga dapat mendinginkan otak dengan terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa menguap dapat mengatur suhu otak ketika suhunya meningkat.

Selain fakta-fakta unik yang telah disebutkan, terdapat fakta unik yang sering terjadi atau dialami oleh manusia. Yaitu menguap itu dapat menular. Menguap ini akan memberikan efek menular yang sering kali terjadi pada manusia. 

Terdapat banyak teori dan alasan yang dapat menjawab dan menjelaskan mengapa seseorang dapat menguap dan akan menularkannya kepada orang lain. Hal ini karena disebabkan oleh tubuh yang mendapatkan lebih banyak oksigen dan tubuh tidak berusaha untuk menahannya karena kondisi ini otomatis dan kondisi seperti ini tidak dapat dikendalikan oleh tubuh kita.

Alasan menguap bisa menular kepada orang lain karena terdapat keterkaitannya dengan keterampilan empatik pada manusia yang sehat. Menguap dapat dikatakan menular dengan adanya kaitan dengan rasa empati dan keterikatan diri pada orang lain. 

Terdapat penelitian menjelaskan bahwa terdapat hasil penelitian yaitu semakin sedikit atau kecil rasa empati yang dimiliki seseorang, maka semakin kecil dan rendah kemungkinan kalian dan orang lain akan menguap (menguap menular). Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa adanya perilaku tersebut ada karena adanya aktivitas pada otak yang mengambil alih atau bertanggung jawab atas fungsi motorik pada tubuh.

Jadi, kecenderungan seseorang untuk meniru menguap ini terdapat kaitannya dengan aktivitas dari otak di korteks motorik manusia. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan bersama, maka aka nada kecenderungan seseorang untuk menguap akan semakin meningkat. Alasan tubuh memberikan respon untuk meniru menguap orang lain karena terdapat keterkaitan dalam memiliki rasa empati yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline