Oleh: Avrilla Dwi Andhini
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Mata Kuliah: Filsafat dan Etika Komunikasi
Dosen Pengampu: Dr. Nani Nurani Muksin, S.sos, M.si
Artikel ini dibuah untuk memenuhi kepentingan Ujian Tengah Semester
Etika adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, ciri kebenaran atau kebiasaan di mana moralitas erat kaitannya dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat untuk menilai kebenaran atau menilai sesuatu yang telah dilakukan. Komunikasi adalah hal yang penting pada kehidupan sehari-hari. Kemampuan berkomunikasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan bersosial terutama kemampuan menyampaikan pesan agar seseorang dapat memahami pesan yang disampaikan tersebut.
Dengan etika, seseorang dapat berperilaku sopan dan santun kepada siapa saja dan apa saja. Sebagai mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang menentang interpretasi bebas sebagai kebebasan yang tidak bertanggung jawab. (Mannan, 2019)
Pada saat di kampus, Mahasiswa tentu harus memiliki etika dalam berkomunikasi, baik dengan sesama teman, dosen, maupun dengan karyawan lainnya yang bekerja di lingkungan kampus. Terkadang, cara berkomunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa masih tidak sesuai dengan etikanya. Misalnya terhadap dosen saat pembelajaran didalam kelas, mahasiswa menyela perkataan dosen ketika sedang menjelaskan tanpa menggunakan izin dan kata "maaf." Hal seperti masih banyak dilakukan oleh beberapa mahasiswa tanpa rasa canggung atau sungkan.
Contoh lain, misalnya terhadap sesama teman atau karyawan yang bekerja di lingkungan kampus, mahasiswa terkadang berbicara menggunakan bahasa-bahasa gaul yang kurang baik atau kurang sopan dalam penyampainnya. Ketika sedang melakukan komunikasi terkadang tidak memperhatikan etika-etika komunikasi dengan baik. Hal ini yang membuat seseorang salah menafsirkan atau memahami isi dari informasi yang disampaikan.