Lihat ke Halaman Asli

AVITA KHILYATUHAFNI

Mahasiswa Fisika Undip 2020

Mahasiswa KKN Undip Memanfaatkan Sampah Plastik Menjadi Paving Block Ramah Lingkungan

Diperbarui: 11 Agustus 2023   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Sampah menjadi isu umum yang sering ditemui di Indonesia, termasuk di Desa Purwokerto, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Desa ini terletak 6 km kearah barat dari Kecamatan Tayu dan terletak 56 km kearah barat laut dari kabupaten dengan luas wilayah mencapai 314 Ha. Seiring pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi, produksi sampah terus meningkat. Sementara itu, infrastruktur pengelolaan sampah masih belum memadai. Banyak tempat pembuangan akhir yang tidak dikelola dengan baik yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Plastik sekali pakai seperti kemasan, botol, kantong, dan produk plastik lainnya menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan volume sampah.

Daur ulang adalah pendekatan utama dalam mengatasi masalah limbah plastik. Salah satu contohnya adalah penggunaan sampah plastik untuk membuat paving block, yang berperan dalam mengurangi jumlah limbah plastik. Material konvensional seperti beton dan aspal memiliki dampak lingkungan yang signifikan selama produksi dan penggunaannya. Memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan baku untuk paving block dapat mengurangi ketergantungan terhadap material konvensional dan mengurangi dampak lingkungan yang terkait.

Pembuatan paving block dari sampah plastik dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 29 Juli 2023, di area halaman rumah salah seorang warga yang diikuti oleh perangkat desa, karang taruna dan masyarakat sekitar. Mereka diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan paving block, memungkinkan mereka untuk merasakan langsung dan berkontribusi dalam upaya mengurangi dampak sampah plastik. Proses pembuatan paving block dari sampah plastik melalui beberapa tahapan. Pertama, mengumpulkan sampah plastik rumah tangga.

Kedua, melakukan pemilahan sampah. Hanya jenis plastik LDPE (Low Density Polyethylene) yang digunakan untuk pembuatan paving block. Tahap ketiga yaitu pemanasan atau peleburan sampah plastik melalui pembakaran. Hasil lelehan plastik dicampur dengan pasir, dengan komposisi 30% plastik dan 70% pasir abu batu. Setelah campuran plastik dan pasir merata, dilakukan pencetakan menggunakan cetakan sederhana. Untuk mempercepat pendinginan, paving block direndam dalam baskom berisi air

Tidak hanya menjadi ajang edukasi, kegiatan ini juga mencerminkan semangat kolaboratif dan komunitas dalam menghadapi tantangan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini membangun kesadaran masyarakat lebih dalam mengenai urgensi mengelola sampah plastik dengan bijak dan kreatif.

Pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block merupakan langkah inovatif dalam menangani masalah limbah plastik sekaligus menciptakan solusi ramah lingkungan dengan potensi dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Keunggulan lainnya dari paving block plastik termasuk berat yang lebih ringan dan memiliki nilai ekonomis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline