Batang pisang mengandung air hingga 90% sehingga berpotensi sebagai media tanam alternatif karena
keterbatasan lahan pertanaman akibat alih fungsi. Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi teknologi budidaya dan
berapa lama batang pisang mampu menyediakan air sebagai media tanam. Penelitian melalui percobaan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Petak Terpisah (Split Plot) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu umur batang pisang
setelah ditebang sebagai petak utama (0 2, dan 4 minggu). Faktor kedua yaitu macam sayur (kangkung darat dan sawi hijau)
sebagai anak petak. Berdasarkan jumlah aras kedua faktor diperoleh 6 kombinasi, masing-masing diulang 4 kali sehingga
terdapat 24 satuan percobaan.
Variabel penelitian meliputi tinggi, berat segar, volume dan biomassa tanaman, jumlah dan luas
daun, panjang akar, kadar khlorofil, nitrogen jaringan, indeks luas daun, luas daun spesifik, harga satuan daun, dan laju
pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan batang pisang tidak berpengaruh terhadap semua variabel
pengamatan yang di uji. Batang pisang mampu menyediakan bagi air kangkung darat hingga umur 37 hari setelah tanam dan
sawi hijau hingga umur 32 hari setelah tanam, diatas umur tersebut tanaman mati karena kelebihan air. Batang pisang memiliki
potensi menyediakan air bagi tanaman dari awal tanam hingga panen dan tidak memerlukan penyiraman.
baca juga : Pupuk NPK yang Baik untuk Budidaya Cabai
konsultasi budidaya sayur dengan batang pisang pengganti pot dan vertikultur, hubungi kami di:
Whatsapp : 085725359295
Email: avissiip@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H