Setelah sekian bulan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak banyak sekali pengalaman, pengetahuan baru dan rekan baru yang saya dapatkan selama mengikuti proses pendidikan. Pendidikan dimulai pada Modul 1.1 Refleksi Pendidikan Ki Hajar Dewantara sampai Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai seorang pemimpin.
Tidak dipungkiri sebagai pemimpin pembelajaran kita sebagai guru sering dihadapkan pada kasus-kasus yang sulit untuk diputuskan, terlebih jika kasus tersebut adalah kasus yang melibatkan siswa. Kadang kita dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mengambil keputusan karena kita harus memilih dua solusi yang sama-sama benar.
Kasus yang terjadi di kelas dan memiliki keputusan yang sama-sama benar merupakan kasus dilema etika. Pada kasus dilema etika kita dihadapkan pada pilihan yang susah kita ambil. Hal inilah yang mendasari pentingya sebagai guru untuk menambah pengetahuan bagaimana langkah-langkah dalam pengambilan keputusan agar keputusan tersebut bisa dipertanggung jawabkan secara moral kepada masyarakat.
Selama menjalankan tugas mengajar di SD Negeri 01 Gembyang saya sering dihadapkan pada permasalahan yang kadang membuat saya ragu dalam mengambil keputusan karena saya dihadapkan pada pilihan yang menurut saya sama-sama benar. Setelah mengikuti Program Pendidikan Guru Penggreak angkatan 7 saya menjadi tahu keputusan apa yang harus saya ambil jikasaya menghadapi kasus dilema etika. Keterampilan dalam pengambilan keputusan saya sebagai pemimpin pembelajaran dilatih secara mendalam pada Modul 3.1.
Modul 3.1 menyajikan beberapa studi kasus yang harus saya analisa dan bagaimana keputusan yang harus saya ambil pada kasus dilematis. Setelah mempelajari materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kenajikan seorang pemimpin saya menjadi tahu bahwa ada 9 langkah yang sebaiknya saya lakukan dalam menentukan keputusan yang memuat kasus dilema etika, yakni:
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
- Menentukan siapa yang terlibat
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
- Pengujian benar atau salah
Meliputi: Uji Legal, Uji Regulasi, Uji Intuisi, Uji Publikasi dan Uji Panutan
- Pengujian paradigma benar lawan salah
- Melakukan prinsip resolusi
- Investigasi opsi triloma
- Buat keputusan
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Saat menghadapi kasus dilema etika khususnya di kelas 6 SD Negeri 01 Gembyang, saya harus menentukan paradigma apa yang muncul pada kasus tersebut apakah Individu lawan kelompok (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Pentingnya tahapan ini adalah selain agar saya bisa mengklasifikasikan kasus, saya juga bisa menajamkan bahwa situasi yang saya hadapi adalah benar-benar dilema etika yang mempertentangkan nilai-nilai kebajikan yang sama-sama penting.
Dalam proses pengambilan keputusan saya juga harus memperhatikan 3 prinsip penyelesaian dilema etika yakni: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Sebagai seorang pemimpin pembelajaran meski saya sudah menerapkan salah satu prinsip tersebut tetapi saya tetap dihadapkan pada konsekuensi yang muncul. Lalu apa bagaimana saya harus menyikapi hal ini?
Untuk memperkuat dalam penerapan sebuah keputusan maka dalam proses pengambilannya saya harus mempertimbangkan keputusan tersebut pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.