Lihat ke Halaman Asli

Jokowi: Presiden Indonesia, Gubernur Jakarta

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya, Megawati menunjuk Jokowi untuk maju jadi calon presiden PDI Perjuangan. Pilihan yang tepat bagi partai yang sedang berupaya menang pemilu. Percaya tidak percaya saat mendengar kabar itu, tapi begitulah kenyataannya, pada Jumat tanggal 14 Maret pukul empat sore lalu (menurut koran)secara resmi hal itu dinyatakan. Saya padahal menduga pencapresan Jokowi oleh PDI Perjuangan akan melalui proses rumit sampai hasil pemilu legislatif diumumkan.

Kini setelah resmi Jokowi dicapreskan sudah pasti banyak yang jejingkrakan, terutama mereka yang selama ini tergila-gila pada Jokowi. Saya sebenarnya berharap jugaJokowi jadi Presiden Indonesia, cuma harapannya nanti setelah berhasil merealisasikan Jakarta Baru. Jadi sampai sekarang masih melongo menyimak berita yang ada. Dan terus melongo karena mereka yang tidak menyukai Jokowi tampak mencret-mencret dan tai-nya belepotan di media-media sosial. Percayalah saya masih melongo-longo saat membuat tulisan ini.

Sulit dipungkiri bahwa Jokowi adalah tokoh fenomenal saat ini di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke saya yakin Jokowi telah jadi buah bibir. Gaya bicaranya, model kepemimpinannya, gagasan-gagasannya serta tindakan-tindakan yang diambilnya menjadi perhatian karena berbeda bagai siang dan malam dengan umumnya pejabat-pejabat yang ada saat ini. Kalau umumnya pejabat menjaga jarak dengan rakyat, Jokowi setiap hari blusukan ke kampung-kampung. Biasanya pejabat gendut dan pakai mobil mewah, Jokowi ceking dan pit-pitan. Maka kalau ada yang tidak acung jempol pada Jokowi, wajar kalau kemudian dipertanyakan kesehatan batinnya.

Dan mereka yang dipertanyakan kesehatan hatinya adalah yang tai-nya blepotan di media-media sosial. Ada saja istilah-istilah yang digunakan untuk mengekspresikan ketidaksukaannya pada Jokowi. Ada istilah penghianat, pembohong dan peng peng lainnya. Ada juga yang bilang Jokowi akan meng-kafirkan Indonesia. Saya kira boleh saja hal semacam itu disampaikan selama ada bukti logisnya, sebagaimana layak diapresiasi mereka yang mati-matian menuntutJokowi jadi presiden karena kerinduan mereka pada pemimpin negara yang merakyat.

Jokowi adalah harapan bagi rakyat Indonesia yang selama ini merasa di lupakan. Rakyat yang disapa hanya saat dibutuhkan suaranya lima tahun sekali. Rakyat yang agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya harus bersaing dengan tidak adil dengan sesamanya, saling jegal saling tipu bahkan sampai saling bunuh. Jokowi yang mau datang tanpa diundang, mau membaur dan mendengar tentu saja layak jadi harapan. Tentu saja sejauh Jokowi menjadi pejabat pemerintahan belum banyak harapan warga yang terpenuhi, tapi sebagai gubernur DKI Jakarta yang menjabat baru satu setengah tahun, apa yang dilakukan beliau sudah melampaui para pendahulunya. Tentu saja bagi anda yang sudah terlanjur tak suka semua itu tak ada artinya.

Yang harus kita cermati sekarang menurut saya adalah kenyataan di depan mata. Jokowi mengagumkan banyak orang karena sikap kerjanya. Dan dengan cara kerjanya Jokowi telah melakukan banyak sesuatu yang seharusnya dilakukan tapi tidak dilakukan selama ini oleh para pejabat negri ini. Ada banyak hal berubah di Jakarta selama Jokowi jadi gubernur dan perubahan yang ada layak disebut bagus. Sekarang Jokowi jadi calon presiden, berarti kalau terpilih nanti tak lagi menjabat sebagai gubernur Jakarta tapi beliau tak akan pergi jauh ke Brazil untuk mengurus Piala Dunia dan melupakan kita. Jokowi akan tetap berkantor di Jakarta, ngurus Jakarta, blusukan di Ciliwung karena Jakarta adalah kepalanya Indonesia. Jadi berdasar kenyataan yang ada sikap majunya Jokowi menerima mandat dari partanya adalah sikap positif. Sikap yang semestinya memenuhi harapan warga Jakarta, karena problem Jakarta akan mudah diurai kalau gubernurnya sekaligus presiden Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline