Lihat ke Halaman Asli

avika raya

sebagai mahasiswa dan karyawati disebuah instansi yg harus berkompeten dan aktif baik dalam akademik maupun kinerja

Komunitas Berbagi Online sebagai Wadah Penyalur Donasi untuk Masyarakat Kurang Mampu

Diperbarui: 6 Juli 2022   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbuat baik adalah kewajiban manusia dalam menjalani kehidupan, salah satunya adalah membantu sesama. Hal yang baik memang harus selalu dilakukan, karena akan berbalas kebaikan pula. Saling membantu akan menciptakan kehidupan yang lebih bahagia, tenang, merasa cukup dan senantiasa bersyukur. 

Selain itu, membantu sesama yang berlatar kekurangan (sandang, pangan, dan papan) bernilai ibadah dan pahala, karena bisa sedikit membantu dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Banyak cara yang bisa dilakukan, dengan menyantuni lansia, yatim dan piatu, serta turun jalan menyantuni orang tunawisma maupun pengamen dan pengemis.

Di era generasi 5.0 yang didelegasikan dengan berkembang pesatnya teknologi digital pun bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial tersebut. Para pengguna sosial media banyak memanfaatkan fitur yang ada untuk membangun suatu komunitas berbasis online dengan membentuk akun media sosial yang dilakukan untuk mengutip donasi via transfer. 

Dimana nantinya hasil donasi yang dikumpulkan dari transfer donatur bisa diserahkan kepada pihak yang membutuhkan dengan turun jalan langsung dan mendokumentasikannya. 

Kemudian di publikasi melalui akun media social pihak terkait untuk menginformasikan kepada donatur jika santunannya telah diserahkan. Kegiatan tersebut mudah dilakukan, karena tidak memerlukan tenaga untuk meminta sumbangan secara langsung. 

Cukup dengan menyertakan nomor rekening pada fitur media sosial, dan para donatur bisa men-transfer sumbangan mereka. Tanpa harus bertatap muka, tanpa harus mengatakan nominal sumbangannya, dan tidak memakan waktu.

Hal tersebut ternyata efisien dan banyak orang yang memanfaatkan kegiatan tersebut seperti ingin memberi santunan tapi tidak adanya waktu karena kesibukan masing-masing. Sehingga komunitas itu memberi wadah kepada pemberi sumbangan atau donatur untuk mewakili mereka dalam berbagi. 

Jelas komunitas itu adalah kepercayaan para donatur dan tanggung jawabnya juga besar. Bahkan para komunitas tersebut menerapkan sistem transparansi dengan membeberkan jumlah nominal donasi yang dikumpulkan kepada para pengguna media sosial demi menghilangkan stigma negatif dan rasa takut donatur untuk mendonasikan santunannya pada orang yang salah. 

Ide positif komunitas tersebut ternyata cukup ampuh untuk menarik para donatur lebih banyak lagi.

Kegiatan positif ini diharapkan bisa terus berjalan dan berkembang semakin baik dengan dasar kemanusiaan, amanah, jujur, dan bertanggung jawab demi kebaikan bersama. Sebab kebahagiaan ialah ketika kamu memanfaatkan hidupmu untuk berbagi dan menolong sesama.

Afikha Raya Handayani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline