Demak -- 'Munggah Molo', merupakan tradisi syukuran orang jawa, dimana dilakukan ketika menaikkan kerangka atap rumah (Molo) untuk penyangga genteng rumah. Tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rejeki, sehingga dapat membangun rumah atau tempat tinggal.
Seperti yang dilakukan personel TNI Kodim 0716/Demak bersama warga masyarakat di Desa Sidogemah, Sayung, Demak, pada Minggu pagi (11/10/2020). Mereka akan menaikkan atap rumah Ibu Khoiriyah, salah satu warga yang mendapat bantuan rehab RTLH dalam progam Karya Bhakti Serbuan Teritorial Korem 073/Makutarama.
Kapten Arm Sukartiyo, selaku koordinator sasaran rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) mengungkapkan, acara syukuran menaikkan atap (Munggah Molo) sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa. Hal ini merupakan ungkapan rasa syukur dari pemilik rumah atas rejeki yang Allah sudah berikan.
"Tradisi ini sudah ada sejak leluhur kita dahulu. Dan ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dari pemilik rumah. Makanan yang disajikan juga kita akan makan bersama-sama nantinya. Semoga ini menjadi khasanah budaya yang terus berkembang," ungkapnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan rehab RTLH progam Serbuan Teritorial di wilayah Kecamatan Sayung menyasar 30 rumah warga yang kurang mampu yang terbagi di beberapa desa, yakni Desa Sidogemah, Timbulsloko, Bedono, Gemulak dan Desa Tugu.
"Untuk di Desa Sidogemah sendiri ada 10 unit RTLH sekaligus jambanisasi. Sementara untuk yang progam jambanisasi saja, disini ada 5 lokasi. Semoga ini bermanfaat bagi warga masyarakat," tandas Kapten Arm Sukartiyo yang juga merupakan Danramil 12/Mranggen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H