Lihat ke Halaman Asli

Semangat yang tak pernah padam

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kali ini, izinkan saya bercerita tentang pengalaman seorang teman. Yang begitu gigih memperjuangkan harapan dan keinginan untuk menjadi seorang wirausaha. Dia pernah mengikuti seminar-seminar yang diadakan di kampus-kampus yang ada di sekitar Jakarta Timur. Berkali-kali dia mengikuti seminar itu,akhirnya dia pun terjun ke dalam dunia bisnis yang pernah ia cita-citakan pada waktu kuliah dulu ingin menjadi seorang wirausaha.

Dengan berjalannya waktu, 2 tahun sudah saya tidak pernah bertemu temanku itu, akhirnya kami bertemu di sebuah acara extravaganza di Jakarta Timur. Dia banyak bercerita tentang bagaimana dia menjalankan bisnisnya yang begitu banyak rintangan dan hambatan yang membuat dia tidak pernah putus asa. Dia mulai menceritakan kepada saya rintangan apa saja yang pernah ia alami semenjak ia memulai bisnisnya. Dia pernah mempunyai hutang yang banyak dan pada suatu saat dia pernah diancam oleh orang yang memberi hutangan, bila dia tidak bisa membayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan maka ia akan di jebloskan ke dalam penjara.

Mirisnya hatiku ketika temanku ini bercerita tentang pengalaman yang sangat pahit, akan tetapi tidak membuat ia putus asa dan selalu berjuang demi kehidupan dia dan kelurganya. Dan ketika ia mempunyai masalah yang besar seperti ini, dia malah bersyukur kepada Allah karena dengan dia diberi cobaan seperti ini dia selalu dekat dengan Allah. Dan membuat dia sering mengikuti jama’ah di masjid-masjid yang ada di Jakarta, dia tidak ragu-ragu berbagi kepada sesama yang begitu memerlukan uluran tangan kita yang berjiwa dermawan.

Banyak ibrah yang dapat saya ambil, ketika cobaan yang menimpa teman saya ini dengan kekuasaan dan cinta Allah membuka jalan yang terbaik untuk teman saya ini. Allah begitu tulus mencintai hambanya walaupun kita sering melupakan keberadaan-Nya. Banyak manusia yang akan kembali kepada Rabb-nya dalam impitan keadaan seperti itu, dan ada juga yang malah kian menjauhi Rabb-nya.

Seperti inilah kehidupan yang sebenarnya, ada sebuah momen yang berduka ada juga yang bersuka cita. Seperti yang telah difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 5 yang artinya “karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,”. Allah tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuannya. Karena itulah Allah selalu mencintai hamba-hamba-Nya yang bersyukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline