Lihat ke Halaman Asli

Para Remaja yang Menanggapi Kearifan Lokal

Diperbarui: 20 Februari 2023   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Yuskiom/pinterest.com

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/854909941786500787/

Indonesia ini memiliki banyak sekali kebudayaan. Kebudayaan itu tersebar di seluruh daerah di Indonesia, mulai dari pulau-pulau kecil sampai pulau-pulau yang besar. Serta di Indonesia juga memiliki kearifan lokal yang berlimpah. Kearifan lokal itu terdiri dari adat istiadat, budaya, dan hal-hal unik yang terdapat pada suatu daerah. Tidak hanya ada satu kearifan lokal saja, melainkan kearifan lokal itu sendiri bisa terdapat di berbagai tempat.

            Contoh kearifan lokal yang cukup terkenal di telinga masyarakat adalah lompat batu dari suku Nias. Lompat batu ini dilakukan oleh para kaum pria. Konon pria yang berhasil melompati batu itu layak dikatakan sebagai pria yang telah dewasa secara fisik. Mereka menyebut kearifan lokal ini sebagai Fahombo. Dan para wisatawan dapat menemukan kearifan lokal ini di provinsi Sumatra Utara.

            Contoh lain dari kearifan lokal adalah "Selamatan." Selamatan ini adalah salah satu contoh kearifan lokal dari suku Jawa. Kita bisa menemukan selamatan ini di Pulau Jawa terkhususnya orang orang yang mengikuti adat istiadat Jawa. Selamatan ini berasal dari bahasa Jawa yang artinya "Selamat." Sesuai namanya, selamatan diadakan untuk memanjatkan syukur dan memohon berkat keselamatan kepada Sang Pencipta. Dalam selamatan terdapat makanan yang terletak di tengah-tengah. Biasanya makanan ini berupa tumpeng atau nasi kuning. Setelah berdoa, orang-orang yang berdoa tadi menyantapjmakanan yang telah di sediakan, dan biasanya makanan itu dibagikan ke rumah-rumah sekitar (warga sekitar).

            Itulah salah satu contoh dari kearifan lokal di Indonesia. Dari situ seharusnya kita bangga akan kearifan lokal di Indonesia. Seharusnya sebagai warga negara Indonesia, terkhususnya kita para remaja terjun kedalam kearifan lokal yang ada bahkan memperkenalkan kepada masyarakat luar, entah itu turis ataupun orang dari luar pulau. Para remaja suda selayaknya mengenal dan menyebarkan budaya-budaya yang ada di sekitarnya. Apalagi para remaja adalah generasi yang diandalkan di zaman sekarang ini, maka para remaja generasi Z ini harus bisa melestarikan dan mempertahankan budaya-budaya Indonesia agar diterima dan dirasakan oleh generasi-generasi selanjutnya.

             Tetapi sayangnya remaja-remaja di Indonesia saat ini banyak yang tidak menyukai hal-hal semacam itu. Mereka juga tidak memiliki minat untuk menemukan, mempelajari, apalagi menyebarkan kearifan lokal dan budaya milik Indonesia. Mereka lebih tertarik pada hal-hal yang sedang berkembang di zaman sekarang ini daripada mempelajari budaya-budaya lokal. Seiring berjalannya waktu, minat orang-orang terhadap budaya Indonesia semakin berkurang dan luntur. Dengan munculnya teknologi-teknologi baru seperti gadged, internet, komputer, dan sejenisnya, orang-orang terkhususnya para remaja akan tertarik dan lebih terfokus pada hal semacam itu daripada mengenali apa itu budaya lokal. Sehingga hal lini adalah kekhawatiran kita bersama dalam mempertahankan semua budaya lokal yang ada di Indonesia. Yang artinya juka hal ini dibiarkan begitu saja maka semua budaya Indonesia akan punah dan hilang secara perlahan.

            Dari pemerintah sendiri sudah memberikan usaha untuk mempertahankan budaya kita. Pemerintah sudah memperkenalkan budaya kita ini dengan melalui pendidikan sekolah dan bahkan dari beberapa pihak juga menyelenggarakan acara-acara yang bertemakan budaya Indonesia. Ini adalah salah satu ide yang baik dan patut untuk kita dukung bersama. Dengan melalui pendidikan sekolah anak-anak akan tanpa sadar mengenal budaya-budaya itu, apalagi jika dikemas dengan penjelasan yang menarik dan dapat membuat anak-anak semakin bersemangat untuk mengenali budaya Indonesia. Itu akan menjadi cara yang ampuh untuk memperkenalkan pada anak-anak. Ini adalah permasalahan bangsa Indonesia, maka Indonesia sendirilah yang harus bisa menemukan solusinya. Kita pun harus berkontribusi dalam mencari solusi, karena jika bukan kita, siapa lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline