Lihat ke Halaman Asli

Avicenna Zaim Alfaruq

22107030052 (Mahasiswa Aktif UIN Sunan Kalijaga)

Gelisah karena Soal Penalaran SNBT

Diperbarui: 24 Mei 2023   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ujian tulis berbasis komputer untuk seleksi Perguruan Tinggi Negeri melalui SBMPTN atau kini UTBK SNBT. (ANTARAFOTO/ASPRILLA DWI ADHA via kompas.com)

Ujian masuk Universitas tengah berlangsung saat ini. Ujian masuk Universitas yang awalnya dibawahi oleh LTMPT dengan nama UTBK ini telah berganti nama menjadi SNBT. 

SNBT yang sudah dimulai sejak tanggal 8 Mei 2023 lalu sempat menjadi bahan perbincangan di media sosial, khususnya para siswa-siswi dan orang yang ingin mendaftar ke perguruan tinggi yang mereka idamkan.

SNBT yang diselenggarakan tahun ini memiliki sebuah perbedaan yang cukup menuai kontroversi. 

Pasalnya, Ujian masuk Universitas tahun ini hanya menyajikan soal jenis penalaran saja, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyajikan soal yang terkait dengan jurusan yang ia tekuni.

Menurut para siswa atau siswi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, perubahaan ini tidak terlalu memiliki efek yang berarti. Namun, bagi para pejuang universitas  negeri yang pada tahun sebelumnya mengikuti dan pada tahun ini kembali mengikutinya.

Menurut para pejuang universitas tersebut, kebijakan ujian masuk universitas yang hanya berisikan soal penalaran saja malah akan merugikan mereka. 

Karena jika ujian yang diberikan hanya berisi soal penalaran, maka akan semakin banyak orang yang mencoba untuk mengambil ujian dengan mendaftarkan di program studi yang berbeda dengan bidang yang mereka tekuni atau yang lebih dikenal dengan kata lintas jurusan.

Mengapa demikian? Karena pada aspek penilaiannya tidak ada yang namanya pembobotan nilai. Contohnya program studi Akuntansi akan lebih memprioritaskan peserta yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibanding tes lainnya. 

Jadi ujian kali ini bisa lebih merugikan bagi para peserta yang menekuni bidang ilmu sosial. Mengingat jika peserta dengan bidang ilmu sosial akan merasa sangat kesulitan mengikuti pelajaran yang berhubungan dengan sains apabila mereka melakukan lintas jurusan.

Berbeda dengan para peserta yang menekuni bidang sains. Mereka tidak akan mendapat kesulitan yang berarti saat mempelajari bidang ilmu sosial. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline