Pengukuhan Menteri Hukum dan HAM RI, Prof. Dr. Yasonna H. Laoly sebagai Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) bertempat di Auditorium Mutiara STIK Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jl. Tirtyasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, mantan Presiden RI ke-5 dan Ketua Umum PDI-P, Ibu Megawati Soekarnoputri.
pengangkatan Prof. Dr. Yasonna H. Laoly dalam jabatan dosen tidak tetap dalam bidang Ilmu Kriminologi berdasarkan Surat Keputusan Menterian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pada 11 Juli 2019.
Yasonna menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul Dampak Cyberbullying pada Kampanye Pemilu dalam Masa Depan Demokrasi di Era 5.O. "Kita tidak boleh bersikap exteme, Ingatlah bahwa internet seperti pisau bermata dua, tergantung siapa yang menggunakannya," papar Yasonna.
Memang banyak informasi Hoaxs dan berbahaya yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, bahkan Cyberbullying memiliki dapak yang besar dalam masa kampanye. "Maka pendidikan internet dan media sosial (medsos) merupakan hal yang penting dilakukan menuju kemanfaatan internet yang lebih positif dan humanis," pungkas Yasonna.
Pprosesi pengukuhan dilaksanakan tradisi Pedang Pora sebagai penghormatan kepada Yasonna. Acara ditutup dengan Pengembalian Mandat dari Pimpinan Senat Terbuka, Prof. Dr. H. Tito Karnavian kepada Ketua Senat Akademik STIK - PTIK.
Jusuf Kalla mengatakan bahwa Yasonna merupakan orang yang layak menjadi guru besar dengan keilmuannya, pengalamannya dan koneksinya yang luas sehingga dapat meningkatkan kemampuan aparat kepolisian. "saya ucapkan selamat kepada Yasonna H. Laoly atas pencapaiannya," tutur Jusuf Kalla. Lebih lanjut Jusuf Kalla pun berpesan agar semua dapat menjaga etika berpolitik dan menggunakan dapat internet/medsos dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H