Lihat ke Halaman Asli

Aveia HolfahMaulidani

Seorang mahasiswa psikologi

Mengendalikan Stres di Tengah Pandemi

Diperbarui: 3 Agustus 2021   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan memberi dampak pada banyak sektor di kehidupan manusia. Kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh virus corona menciptakan krisis sosial dan ekonomi, serta tekanan psikologis yang berat. Pembatasan sosial yang diberlakukan, guna mengurangi penyebaran virus corona menimbulkan dampak psikologis tersendiri bagi manusia yang sejatinya adalah makhluk sosial. Stres, perasaan cemas dan takut, terlahir seiring dengan kondisi yang diakibatkan oleh virus corona.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Atkinson, dkk menemukan bahwa stres yang dibiarkan berlangsung secara lama dan terus menerus berdampak buruk bagi kesehatan dan sistem imun tubuh akan menurun. Peningkatan hormon stres secara terus menerus terjadi saat tubuh mengalami perasaan cemas, khawatir, dan gelisah. Hormon stres yang mengalami peningkatan akan melahirkan kondisi emosi yang labil dan mudah dibangkitkan.

Stres dapat dialami oleh manusia di sepanjang hidupnya, stres tidak dapat dilenyapkan, namun manusia dapat mencari teknik dan strategi yang cocok bagi dirinya dalam mengatasi stres. Sejatinya, terdapat beragam strategi untuk mengatasi stres. Program kerja Manajemen stress dan relaksasi mandiri hadir untuk menginformasikan kepada warga RW 01 Kelurahan Sawahbesar bahwa relaksasi merupakan salah satu cara dalam mengatasi stres yang mudah dan dapat dilakukan kapanpun.

Pembatasan sosial yang diterapkan, tidak memungkinkan warga untuk berkumpul dan berkerumun, sehingga relaksasi dilakukan untuk mengendalikan stres yang dialaminya, secara mandiri di rumah masing-masing warga dan dapat dilakukan kapanpun.

Sumber tambahan : 

Atkinson, R. L., Atkinson, R. C., Smith, E. E., & Bem. D. (2009). Introduction to psychology (16th Ed.). United Kingdom: Cengage Learning EMEA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline