Lihat ke Halaman Asli

Hujan di Malang (7)

Diperbarui: 4 Maret 2024   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Hai. Aku Rena. Aku adalah seorang siswa kelas akhir di sekolah menengah pertama. Saat ini siswa sepertiku sedang menyiapkan satu dua syarat untuk masuk ke sekolah lanjutan. Begitu pun denganku. Angin malam di Malang menyapa lembut kulitku dan warna warni lampu jalan memantul dari spion motor yang mama bawa. Kami berdua menuju tempat fotocopy untuk mencetak kartu peserta tesku. Ya, besok adalah harinya. Hari Dimana aku akan membuktikan bahwa aku layak masuk SMA impianku. Mungkin saat ini mukaku sudah seperti orang yang tidak tertidur selama tujuh hari tujuh malam hanya demi memikirkan esok hari.

Setelah mencetak kartu peserta, aku meminta mama untuk memutari Jalan Ijen. Saat malam hari, jalan itu terasa sangat berbeda. Terasa Istimewa dengan lampu-lampu di depan rumah yang berdiri megah. Terdengar satu dua sura klakson mobil yang bersiap untuk mengambil arah putar balik. Dilengkapi dengan rintik hujan yang semakin deras. Kami berdua lupa membawa jas hujan dan baju kami mulai basah. Melupakan bahwa esok adalah hari tes. Mengelilingi hingga jam delapan malam dan mulai mengambil jalan pulang. Malam yang indah di Malang. Jalan ijen dengan keistimewaannya dilengkapi dengan rintik hujan.

Setelah sampai rumah, aku bergegas mengganti baju yang basah karena rintik hujan dan mulai menaiki tempat tidur untuk menjemput mimpi. Berharap esok aku bisa mengerjakan semua soal dan masuk di SMA impianku. Semoga.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline