Lihat ke Halaman Asli

Biduaria

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://mbahdaur.blogspot.com/

Asal Muasal Biduaria Judul ini lucu sekali sejarah pengangkatanya menjadi pilihan judul postingan di blog mbah daur ini,karena asing sekali mbah daur mendengar istilah biduaria,yang sering di sebur adalah biduanita jadi apa sich yang dimaksud dengan biduaria..? Begini ceritanya dalam kosa kata bahasa Indonesia atau istilahnya dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah istilah akhiran an dan nita yang berarti menandakan obyek itu berjenis kelamin laki dan perempuan,ada juga yang menggunakan akhiran wan dan wati untuk menjelaskan bahwa obyek tersebut berjenis kelamin laki laki dan perempuan. Nah kembali ke istilah biduaria tadi,kalo seorang penyanyi berjenis kelamin laki laki kan disebut biduan,begitu juga apabila seorang penyanyi tersebut berjenis kelamin perempuan sudah pasti disebut biduanita,permasalahanya adalah bagaimana sebutan untuk seorang penyanyi yang mempunyai jenis kelamin samar samar alias gak jelas laki bukan perempuan bukan..? Pada era sekarang ini banyak sekali orang yang mempunyai kesamaran gender alias itu tadi laki bukan perempuan juga lain,mereka memilik jenis kelamin yang tidak mewakili sifat asli dan sering bertolak belakang terhadap hormone yang mengalir didalam tubuhnya maka munculah istilah Lesbi bagi perempuan dan Homo bagi kaum laki laki. Kembali pada istilah biduaria tadi,sekarang sudah jelas ada 3 pengelempokan jenis kelamin dalam masyarakat Indonesia yaitu laki laki,wanita dan laki laki wanita atau wanita pria yang sering di istilahkan waria,kalo gelar seorang penyanyi laki laki itu biduan,dan gelar wanita penyanyi itu biduanita maka gak salah kan kalau seorang wanita pria alias waria yang berprofesi sebagai penyanyi mendapat sebutan biduaria… hmmm Demikian ulasan singkat dan jangan dijadikan referensi ilmu pengetahuan maupun jadi perbendaharaan bahasa baku karena tidak bisa dipertanggung jawabkan secara hokum dan moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline