Permainan Pletokan. kali ini mbah daur akan mencoba kegemaran lain mbah daur ketika masik kecil alias kanak kanak dulu,selain bermain kelereng mbah daur juga senang sekali bermain tembak tembakan menggunakan bambu yang sering disebut pletokan. Pletokan atau peletokan, dikenal juga dengan nama celetok, dan di daerah Sunda disebut dengan Bebeletokan (beubeuleutokan),kalau ditempat kampung halaman mbah daur disebut der -deran,ter - teran dsb.Mainan ini seperti tembakan yang terbuat dari bambu dengan menggunakan bermacam-macam peluru. Ada yang menggunakan kertas koran basah yang dibuat menjadi bola-bola kecil. Ada yang menggunakan buah liar berukuran kecil, dan lain-lain. Sumber lain tentang pletokan yang mbah daur dapat tentang pletokan yaitu Pletokan dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok. Permainan Pletokan. Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya. Asal Muasal kata pletokan. Permainan tembak-tembakan yang dimainkan oleh anak berumur 6-13 tahun secara berkelompok atau sendiri dengan menembak binatang-binatang kecil. Pletokan merupakan salah satu permainan anak-anak khas masyarakat Betawi. Nama Pletokan dalam permainan ini diambil dari ungkapan bunyi yang keluar dari mainan ini "pletok" yang hampir mirip dengan bunyi mainan senjata atau bedil. Pemain pada umumnya anak laki-laki yang umur 5-13 tahun. Peluru Pletokan. Kertas yang dibasahin. biji dari buah2an. Cara menembak adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana perang-perangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H