Sebagai mahasiswa yang mungkin tidak memiliki penghasilan dan bergantung pada orang tua atau pemberi beasiswa, perlu untuk berhati-hati dalam membelanjakan uang. Apalagi mahasiswa yang hidup di perantauan.
Jangan sampai uang yang seharusnya digunakan dalam waktu tertentu habis sebelum waktunya. Apalagi mengingat begitu banyak kebutuhan mahasiswa, mulai dari buku, kos, dan uang makan.
Belum lagi saat memasuki semester akhir yang terkadang dituntut untuk mencetak skripsi sampai melakukan submit artikel ilmiah.
Jauh dari rumah demi menimba ilmu pastinya penuh tantangan, salah satunya adalah bagaimana mengatur keuangan. Berikut sedikit tips bagi mahasiswa rantau agar dapat mengatur keuangan mereka.
1. Terapkan Hidup Hemat dan Skala Prioritas
Pertama-tama tanamkan dalam diri bahwa sebagai mahasiswa yang jauh dari rumah, maka haruslah hidup hemat. Hindari makan atau nongkrong di tempat fancy seperti kafe yang memiliki harga menu lumayan mahal.
Sesekali mungkin boleh, tetapi selalu ingat bahwa kita memiliki keterbatasan. Hindari juga membeli barang yang tidak terlalu penting atau mungkin akan jarang digunakan dengan menerapkan skala prioritas.
Jangan mudah tergoda dengan diskon atau promo pembelian barang "lucu" yang mungkin tidak akan terpakai.
2. Buat Budgeting
Budgeting atau perencanaan keuangan merupakan suatu proses yang melibatkan penentuan dan alokasi sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan tertentu.
Ini adalah hal mendasar tetapi sering terlewat. Alokasi keuangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan, sehingga setiap individu pasti memiliki perbedaan.
Keuangan dapat dibagi sesuai kebutuhan mahasiswa, contohnya membagi menjadi kebutuhan membayar kos yang biasanya bersifat tetap, kemudian biaya lain seperti biaya perkuliahan untuk membeli buku dan print out, sampai uang makan dan bensin.