Lihat ke Halaman Asli

Abdullah Usman

sempat fakum, kini aktif kembali

Kerja Keras? Tidak Cukup, Harus Tuntas

Diperbarui: 29 Juli 2021   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada empat prinsip kerja:  kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas. 

Berapa persentase pekerjaan yang tuntas?  Apa ukuran tuntas? 

Yaitu menghasilkan produk, baik Produk setengah jadi,  maupun produk jadi.  Intinya, produk yang dihasilkan, memberikan nilai guna dan manfaat untuk diri dan untuk orang lain. 

Menghasilkan baut dan mur, misal, termasuk Produk ½ jadi, karena produk tersebut akan memberikan nilai guna, setelah baut dan mur itu dirakit menjadi bagian dari produk, sehingga menghasilkan sepeda, misal.  Walaupun baut dan mur itu produk ½ jadi, namun karena ada orang lain yang melanjutkannya menjadi produk jadi, maka pekerjaan menghasilkan produk setengah jadi itu dinilai sebagai pekerjaan yang sudah tuntas.

Bagaimana dengan tulisan?  Sudah jadi, tapi tidak diupload atau tidak di publikasi sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh orang lain?  Walaupun belum diupload, tulisan tersebut tetap berguna:  (1) untuk academic exercise penulis, (2) ide/opini yang ditulis berguna sebagai acuan penulis, (3) untuk meningkatkan daya ingat.  Ide yang sempat ditulis, akan lebih diingat dibanding dengan yang tidak ditulis.  (4) sebagai bahan evaluasi.  Dengan membaca ulang kembali tulisan yang sudah dibuat, maka muncul refleksi, bahwa kemampuan menulis seperti itu, sudah lama didapat.  Jika itu yang terjadi, berarti, tidak ada kemajuan mutu tulisan.  Sebaliknya, jika tulisanyg dibuat sebelumnya lebih jelek dari yang dirasakan sekarang, itu indikasi bahwa ada kemajuan mutu tulisan.  Jadi, walaupun tulisan belum diupload, pekerjaan itu masuk kategori sebagai pekerjaan yang sudah tuntas?

Kalau menulis digunakan untuk berlatih saja, kapan beraksinya?  Puasa digunakan sebagai ajang latihan mengendalikan hawa nafsu.  Apa gunanya hasil latihan itu, kalau tidak digunakan dalam aksi.  Begitulah nasib tulisan yang tidak diupload, sebatas berlatih menulis.  Makanya saya upload sekarang……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline