Lihat ke Halaman Asli

Aurora Renjani Kirana

Universitas Brawijaya

Sastra Klasik dalam Perkembangan Zaman

Diperbarui: 10 Oktober 2022   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Merdeka.com

Sastra klasik merupakan suatu literasi yang selalu digemari sepanjang waktu.  Sastra klasik selalu memiliki penggemarnya sendiri, tidak mengenal usia ataupun kalangan. Sastra klasik memiliki suatu keunikan tersendiri. Sebagai sebuah ragam bacaan, sastra klasik memberikan suatu warna serta nafas tersendiri di dalam dunia sastra. Tanpa adanya sastra klasik, sastra tidak akan memiliki perjalanan yang sangat indah hingga bisa kita nikmati saat ini. Sastra, sebagaimana yang kita tahu, telah menjadi bagian penting dalam membentuk serta hasil dari pembentukan budaya itu sendiri.

Sastra sendiri menurut KBBI berarti bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab. Selain itu, sastra berarti tulisan atau huruf. Klasik sendiri menurut KBBI adalah karya sastra yang bernilai tinggi serta langgeng dan sering dijadikan tolok ukur atau karya susastra zaman kuno yang bernilai kekal. Dari kedua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa sastra klasik adalah suatu tulisan yang memiliki nilai yang tinggi dan bersifat abadi di tengah masyarakat. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra klasik memiliki kualitasnya sendiri sehingga dapat menjadi suatu mempengaruhi atau justru menjadi pembentuk dari suatu kebudayaan itu sendiri.

Sastra klasik memiliki ciri khas tertentu yang menjadi pembeda dari bentuk sastra lainnya. Sastra klasik seringkali cenderung bersifat lebih berat bagi pembaca di zaman sekarang dibandingkan dengan bentuk sastra lainnya. Hal ini dikarenakan sastra klasik sering memuat gaya bahasa yang tentunya jarang ditemui di karya-karya sastra sekarang. Hal ini membentuk era kebudayaan dari suatu peradaban itu sendiri. Sebagai contoh, adanya era pujangga lama dan pujangga baru merupakan suatu bentuk yang terwujud dari adanya perbedaan gaya di dalam sastra klasik.

Di samping membentuk suatu kebudayaan, sastra menjadi alat yang juga bisa memperkenalkan budaya suatu daerah kepada dunia. Sebagai contoh, novel "Shackles" karya Armijn Pane merupakan karya sastra Indonesia yang dialihbahasakan dari novel aslinya yang berjudul "Belenggu". Hal ini menunjukkan bahwa sebuah sastra dapat memperkenalkan budaya serta kondisi yang ada pada suatu wilayah ke kancah global. Contoh lainnya ialah novel "Pride and Prejudice" karya Jane Austen berhasil menggambarkan kondisi yang ada di Inggris pada era Victoria, baik dalam kondisi sosial maupun aspek kehidupan lainnya.

Dari hal di atas, dapat ditarik garis besar bahwa sastra memiliki peran penting dalam perkembangan zaman. Sastra klasik terkhususnya, memiliki tempat sendiri di dalam perkembangan peradaban manusia, terkhususnya budaya. Tanpa adanya sastra, termasuk sastra klasik, kita tentunya tidak dapat mengetahui ataupun menganalisa perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline