Lihat ke Halaman Asli

Manfaat Berjalan Kaki

Diperbarui: 14 November 2021   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi ini memberikan dampak positif dan negatif untuk setiap kita tanpa terkecuali. Salah satunya, banyaknya kegiatan yang harus dilakukan dari rumah. Hal ini membuat sejumlah kegiatan lebih fleksibel karena dapat melakukan beberapa kegiatan sekaligus, seperti bekerja sambil mendengarkan kuliah online maupun sembari mengunyah makanan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya berdampak baik. Sekalipun fleksibel, di sisi lain tekanan juga bertambah. Dampaknya, makananlah yang menjadi "pelarian". Seiring dengan berkembangnya zaman, mendapatkan makanan dalam waktu "sekejap" tidaklah sulit. Namun hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Akhir pekan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu. Melakukan kegiatan bersama yang tersayang atau sejenak meninggalkan tugas atau pekerjaan dan sendiri menghabiskan waktu. Dengan berjalan kaki mengelilingi taman kota di hari Sabtu misalnya, atau bersepeda di hari Minggu. Kesehatan sangat penting. Sebab itu, ada pepatah yang mengatakan "mencegah lebih baik daripada mengobati." Bekerja maupun melakukan kegiatan lainnya dalam kondisi badan yang sedang tidak prima membuat hasilnya bisa menjadi tidak maksimal. Masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh semestinya seimbang dengan yang dikeluarkan.

Pekerjaan, sekolah, dan kuliah menuntut kita untuk menatap layar gawai dalam waktu yang tidak sebentar. Tangan pun juga ikut "bekerja" memasukkan makanan ke mulut. Lama-kelamaan hal ini membuat orang menjadi malas untuk bergerak. Sedangkan tubuh perlu bergerak guna mengeluarkan kalori agar seimbang dengan makanan yang masuk. Berjalan kaki dapat menjadi pilihan yang tepat. Berikut pembahasan singkat mengenai manfaat berjalan kaki.

Melihat unggahan yang bertebaran di media sosial tentang pipi yang menjadi tembam sampai jarum timbangan yang bergeser ke kanan, menandakan bahwa pandemi ini membuat berat badan bertambah. Dikutip dari situs Alodokter, berjalan kaki dapat membantu menurunkan berat badan. Berjalan kaki selama 30 menit setiap harinya mampu membakar sekitar 150 kalori, dan akan semakin banyak kalori yang terbakar jika langkah kaki semakin cepat. Selain itu, berjalan kaki bermanfaat menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga tekanan darah, yang tentunya juga menjaga kesehatan jantung. Namun lamanya berjalan kaki bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Berjalan kaki juga dapat membantu pencegahan diabetes tipe 2, di mana kadar gula dalam darah melebihi nilai normal. Berjalan kaki maupun olahraga lainnya dapat memicu kerja otot sehingga mampu meningkatkan penyerapan glukosa. Daya tahan tubuh juga dapat diperkuat dengan berjalan kaki. Saat melakukan aktifitas fisik, hormon endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati serta mengurangi rasa cemas dan depresi dilepaskan oleh tubuh. Rutin berjalan kaki dapat mencegah serta mengurangi stres dan membuat tidur jadi lebih nyenyak.

Manfaat berjalan kaki yang tak kalah pentingnya adalah mencegah terjadinya osteoporosis. Osteoporosis disebabkan oleh penipisan tulang sehingga tulang menjadi rapuh, keropos dan rentan patah. Tidak hanya mencegah osteoporosis, berjalan kaki juga dapat meredakan nyeri sendi. Berjalan kaki dapat dikombinasikan dengan olahraga lain seperti hiking dan joging. Namun jika ada kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk berjalan kaki dalam waktu yang lama, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui olahraga yang tepat untuk menjaga kesehatan.

https://www.alodokter.com/jangan-takut-lelah-ada-banyak-manfaat-jalan-kaki

https://www.alodokter.com/diabetes-tipe-2




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline