Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Revolusi Industri 4.0 Terhadap Universitas di Indonesia

Diperbarui: 6 Agustus 2019   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada abad 21 ini dunia digemparkan dengan era revolusi industri 4.0 yakni pengembangan dan pemaksimalan dalam memanfaatkan internet yang ditandai dengan pola digital economy, big data system, robotic, artificial intelligence, cloud computing, dsb, dikenal juga sebagai disruptive technology. Selain itu revolusi industri 4.0 juga menghadirkan perubahan ukuran perusahaan yakni tidak mementingkan besar atau kecilnya ukuran, namun perusahaan dituntut untuk memiliki kelincahan dalam memanfaatkan teknologi dan informasi. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini wajah ekonomi global dalam memenuhi wadah kebutuhan manusia untuk melakukan interaksi dan transaksi  sudah menerapkan banyak dukungan dari dunia digital dan ekonomi. Kehadiran disruptive technology dan perubahan ukuran perusahaan dapat memberikan ancaman bagi industri-industri raksasa.

Profesi Akuntan dan auditor keuangan termasuk salah satu profesi yang diperkirakan akan punah dalam beberapa dekade mendatang. Dikarenakan pada era industri ke 4 ini perangkat lunak seperti quickbooks dapat menyerap dan melaporkan data secara real time, serta dengan kecerdasan buatannya dapat menganalisis data dan menuliskan laporan dari berbagai sumber data. Revolusi industri 4.0 ini ternyata memberikan dampak terhadap perubahan kinerja akuntan yaitu;

 1) Artificial intelligence, yang dapat memunculkan identifikasi transaksi, analisis kontrak, dan kodifikasi entri,

 2) Blockchain, yang dapat merubah penilaian ekonomi dari aset dan tidak membutuhkan lagi pembukuan rekonsiliasi, 

3) Cyber risk, yang memunculkan kontrol baru pada detection, response, dan ketahanan, serta dilakukan pendekatan eksternal yang dinamis, 

4) Big data analytics yang menyediakan sumber data baru non finansial, membantu memberikan keputusan khusus dan menyediakan penilaian serta hard evidence.

Revolusi industri 4.0 ini tidak hanya memberikan tantangan pada perusahaan dan profesi akuntan, namun juga pada universitas-universitas di Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang dapat mengembangkan kapasitas kognitif. Mahasiswa lulusan tersebut diharapkan memiliki keterampilan mental yang tinggi, berpikir kritis dan sistematik serta kelincahan dan kematangan budaya yang nantinya dapat digunakan untuk bertahan di era revolusi industri 4.0. Maka universitas memerlukan literasi baru seperti halnya yaitu; 

1) Literasi data, yang dapat mengasah kemampuan mahasiswa untuk membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi (Big Data) didunia digital, 

2) Literasi teknologi, mahasiswa harus mampu memahami cara kerja aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence), 

3) Literasi manusia, dimana literasi ini menjadi pendidikan umum yang harus dikuasai mahasiswa. 

Dengan adanya literasi baru di universitas-universitas di Indonesia ini maka diharapkan mahasiswa lulusan akuntansi dapat bersaing dan bertahan di era revolusi industri 4.0.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline