Lihat ke Halaman Asli

Aurora C

Freelancer.

Emotional Intelligence Bukan Tuntutan, Melainkan Keharusan

Diperbarui: 26 Maret 2024   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Google 

   Emotional Intelligence adalah bagaimana cara dan kemampuan kita dalam menerima, mengontrol, mengekspresikan,memahami dan mengungkapkan emosi dengan tepat, atas apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh diri kita sendiri dan orang lain dengan membaca kondisi dan situasi yang ada.

   Setiap orang perlu dan harus mengenali mekanisme kerja emosi dan mengelolanya dalam kehidupan sehari-hari. Pernah seorang teman meminjam sepatu saya dan  tidak mengembalikannya tepat waktu. Tentu saya harus bisa mengendalikan emosi, supaya hal-hal yang tidak diinginkan itu tidak akan terjadi. Saya tanya dengan baik apa alasannya, sehingga orang tersebut sadar akan kesalahannya dan minta maaf, lalu saya memaafkannya. Bisa saja saya marah dan membentaknya atau bahkan berkata dengan kasar, tetapi itu akan membuat keadaan semakin tidak kondusif. Jadi dengan mengenal emosi tersebut, kita mampu mengelolanya dengan bijak dan tepat, supaya komunikasi dengan orang lain dapat berlangsung secara baik dan efektif.

   Emotional Intelligence bertujuan agar seseorang mampu mengelola emosinya, mengerti dan mengontrol dan mampu memahami perasaan diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian hubungan interpersonal yang terjalin kuat dan awet sehingga bisa mencapai tujuan bersama.

   Ada 5 komponen Emotional Intelligence pada diri seseorang, yaitu :

a. Self Awareness : kesadaran untuk mengetahui dan mengenali emosi diri sendiri atas apa yang kita rasakan. Jadi kita bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.

Taat dan patuh terhadap rambu-rambu lalu lintas sebagai peraturan berkendara. Berhenti di saat lampu merah dan maju di saat lampu hijau. Dengan demikian kita terhindar dari kemacetan dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas sedikit.

b. Self Regulation : kemampuan untuk mengontrol dan mengubah emosi terhadap pikiran dan perilaku/tindakan kita dengan bijaksana.

Ketika sahabat saya lupa mengembalikan uang yang dipinjam dari saya, saya kesal dan ingin membentaknya. Namun karena saya memahami apa itu Self Regulation, saya mengambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk memahami alasan mengapa sahabat tersebut tidak mengembalikan sepatu tepat waktu. Dengan demikian, saya mampu menghadapi situasi dengan tenang dan mencari solusi yang tepat, sehingga teman saya mau minta maaf dan menepati janjinya, dan saya pun tidak berubah menjadi "monster".

c. Self Motivation : kemampuan untuk mendorong diri sendiri, mengejar dan mendapatkan suatu tujuan. Kita juga harus mengetahui apa yang menjadi sumber-sumber motivasi kita.

Ketika saya ingin mendapatkan IP yang tinggi untuk bisa melanjutkan S2 ke luar negeri, saya  memotivasi diri sendiri untuk belajar dengan tekun dan menggapai cita-cita nya bekerja di luar negeri.

d. Social Skills : kemampuan untuk mengatur cara berkomunikasi pada orang lain dengan memahami keadaan (perasaan) orang tersebut dengan situasi dan waktu yang tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline