Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Manusia sebagai Perwujudan Kehancuran tak Terbendung di Masa Depan

Diperbarui: 18 September 2024   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejarah dapat diartikan sebagai jejak perilaku manusia dalam suatu periode masa lampau, yang memiliki makna sosial berdasarkan bukti-bukti nyata dari waktu dan tempat. Sejarah dimiliki oleh manusia karena manusia adalah subjek dan objek pada peristiwa. Manusia dapat bertindak sebagai penggerak, peserta aktif, dan saksi mata dalam setiap peristiwa sejarah. Pengaruh besar akan terjadi dalam alur cerita sejarah ketika manusia bertindak dan berpikir. Maka manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan karena manusia-lah pembuat sejarah. 

Gambaran tentang aspek masyarakat akan diperoleh dari sejarah. Mulai dari teknologi, sistem pemerintahan ataupun aspek masyarakat secara kesuluruhan. Sejarah dapat memberi pemahaman tentang bagaimana orang dan masyarakat dapat berperilaku. 

Tetapi apakah tindakan manusia akan terus menerus membawa dampak baik kepada sejarah?

Penelitan telah mendapatkan bahwa selama 10.000 tahun terakhir penggunaan lahan secara menyeluruh yang dilakukan oleh manusia telah mengubah permukaan bumi (texas university, 2019).  Pada tahun 1995, sekitar 83% permukaan bumi telah dipengaruhi langsung oleh manusia (humanorigins, 2022). 

Pengaruh manusia terhadap sejarah dapat dilihat dari perang dunia kedua. Bermulai pada tahun 1939, perang dari Prancis dan Inggris yang dimana perawalan perang dunia kedua secara resmi. Namun perang tersebut juga dapat terjadi karena pemicu beberapa serangkaian peristiwa, faktor-faktor yang memengaruhi yaitu bermulai ketika Hitler telah meraih kekuasaan dan mulai untuk menghancurkan lembaga-lembaga demokrasi negara dan memulai invasi ke Polandia. Perang dunia kedua membawa dampak kerusakan secara global yang sangat besar dan juga memberikan pengaruh kepada dunia sejarah maupun juga manusia. (Nationalww2museum)

Masa lalu akan memengaruhi sejarah pada masa depan. Ketika manusia memutuskan untuk bertindak buruk dan terus-menerus untuk membuat konflik hal itu akan berdampak pada masa depan. Konflik sendiri dapat terjadi sebab adanya perbedaan keyakinan antar individu, perbedaan kebudayaan yang dapat memicu konflik antar kelompok, dan juga perbedaan kepentingan. (Menhlk, 2015)

Perbedaan keyakinan adalah peristiwa yang memiliki dasar biologis, dapat terjadi karena adanya perbedaan informasi sosial yang dipercaya oleh setiap individu dan juga terdapat perbedaan pada tempat berkembang setiap indvidu yang menyebabkan perbedaan lingkungan sosial. (Han, 2022)

Perbedaan kebudayaan tidak hanya terjadi pada antar individu tetapi juga terjadi pada antarkelompok, maka ketika ingin melakukan konservasi terhadap perbedaan kebudayaan maka patut diakukan antar suatu kelompok. Agama, kepribadian, pendidikan, kedudukan sosial akan menjadi faktor-faktor yang mendorong perbedaan kebudayan. (Billikopf, 2009)

Perbedaan kepentingan tidak hanya berhubungan pada kondisi ataupun kepentingan pribadi tetapi juga pada tindakan sosial kolaborasi sosial dan kesetaraan. (ANU, 2022)

Oleh karena itu, jika manusia ingin menghindari masa depan yang merugikan, penting bagi manusia untuk mulai mempertimbangkan secara mendalam dampak dari setiap tindakan dan perilaku yang akan diambil. Dampak negatif tidak selalu dimulai dari kejadian besar atau bencana besar. Seringkali, konsekuensi buruk dapat dimulai dari tindakan-tindakan kecil yang tampaknya sepele. Perilaku sehari-hari dan keputusan kecil yang manusia buat, meskipun tampak sederhana, dapat memiliki efek berantai yang jauh lebih besar daripada yang telah terpikirkan. Seperti masalah sosial dapat memicu masa depan yang merugikan bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Daftar pustaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline