Lihat ke Halaman Asli

Aurellia Tsany Tabitha

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 23107030113

Kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as: Intisari dari Hari Raya Idul Adha

Diperbarui: 17 Juni 2024   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Dalam kalender Islam, Idul Adha merupakan salah satu perayaan terbesar bagi umat Muslim. Umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk merayakan hari yang penuh makna ini kembali pada tahun 2024. Idul Adha adalah sebuah peringatan bahwa Nabi Ibrahim as. pernah mengorbankan putranya, Nabi Ismail as., untuk memenuhi janji Allah SWT. 

Peristiwa ini meninggalkan kesan yang signifikan dalam tradisi dan kebiasaan Islam meskipun pada akhirnya Allah SWT mengganti Nabi Ismail as. dengan seekor domba. 

Artikel ini akan membahas setiap aspek tradisi Idul Adha 2024, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, serta makna dan konsekuensi yang akan ditimbulkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagi umat Muslim, Idul Adha memiliki makna dan filosofi yang sangat dalam. 

Pertama, perayaan ini mengajarkan tentang ketaatan total kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. menunjukkan contoh ketaatan ini, yang harus menjadi inspirasi bagi seluruh umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. 

Kedua, Idul Adha menanamkan nilai pengorbanan. Pengorbanan yang dimaksud tidak hanya materi, tetapi juga waktu, tenaga, dan kepuasan pribadi untuk kebaikan umum. Muslim diajarkan untuk berkurban, memberikan sebagian dari kekayaan mereka untuk membantu orang yang kurang beruntung. 

Ketiga, Idul Adha menanamkan rasa solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Pembagian daging kurban adalah contoh nyata dari upaya untuk mengurangi perbedaan sosial dan meningkatkan hubungan antar sesama. 

Dalam hal yang lebih luas, Idul Adha adalah peringatan bagi umat Muslim tentang pentingnya berbagi rezeki dan memperhatikan mereka yang tidak memilikinya.

Hari Arafah dan Tarwiyah

Umat Muslim memperingati Hari Tarwiyah, sehari sebelum Idul Adha, di mana jemaah haji memulai perjalanan dari Mekkah ke Mina sebagai bagian dari ibadah haji. Bagi mereka yang tidak melakukan haji, ini juga merupakan waktu untuk berpuasa sunnah dan meningkatkan ibadah mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline