Lihat ke Halaman Asli

Aurellia FM

Mahasiswi

Menyelami Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh di indonesia

Diperbarui: 18 Juni 2023   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak 3 tahun terakhir ini di Indonesia merupakan masalah besar yang sangat berdampak negatif kepada masyarakat. Hampir seluruh sektor atau bidang di Indonesia terdampak pandemi, salah satunya pendidikan. Beberapa kebijakan pun ditetapkan pemerintah salah satunya yaitu jaga jarak atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengakibatkan seluruh aktivitas yang memperlukan pertemuan secara langsung menjadi pertemuan dalam jaringan atau online, termasuk di dunia pendidikan.


Kebijakan yang ditetapkan pemerintah selama pandemi covid-19 merebak memaksa suatu pertemuan yang dilakukan tatap muka menjadi pertemuan dalam jaringan. Hal itu mendesak para pelaku pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang hampir belum pernah dilakukan secara simultan sebelumnya bahkan anak didik sampai orang tua pun. 

Seluruh elemen baik dari segi jarak, lokasi, maupun waktu menjadi permasalahan yang muncul di masa pandemi covid-19 yang mengharuskan kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara jarak jauh dalam mendorong upaya negara mengurangi atau menanggulangi angka penyebaran virus covid-19 yang sedang tinggi pada saat itu. Tentunya hal tersebut menjadi tantangan baru baik para guru, peserta didik, dan juga orang tua dalam menjaga aktivitas anak dalam belajar untuk tetap aktif.


Hampir di seluruh dunia menerapkan pembelajaran jarak jauh atau melalui jaringan diakibatkan krisis kesehatan yaitu pandemi covid-19. Hal tersebut ikut mendorong transmisi yang luar biasa bagi pelaku pendidikan dalam mendukung perkembangan teknologi revolusi 4.0. 

Dalam upaya tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar di masa krisis kesehatan pandemi covid-19 supaya peserta didik tetap mengantongi ilmu pengetahuan dan wawasan secara real time dengan baik. Hal tersebut mendorong para pelaku pendidikan untuk menciptakan sesuatu pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan adaptif melalui pemanfaatan perkembangan teknologi dalam upaya mempertahankan kegiatan pembelajaran secara dalam jaringan.


Pembelajaran jarak jauh melalui online mendorong para pendidik maupun anak didik dalam mendalami dan transfer interaksi wawasan atau pembelajaran secara online yaitu dengan menunggangi inovasi teknologi melalui platform baik melalui website, app, maupun jejaring sosial lainnya. Pemanfaatan platform pendidikan tersebut dapat mendukung peserta didik dalam belajar, diskusi, maupun interaksi sesamanya maupun pendidik.


Setelah beberapa kebijakan yang ditetapkan pemerintah selama pandemi covid-19 merebak di Indonesia yaitu jaga jarak atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menekan angka penyebaran virus tersebut, memaksa seluruh pihak di bidang pendidikan untuk terus melanjutkan proses belajar mengajar melalui online atau jarak jauh karena belajar di sekolah yang mengakibatkan kerumunan dilarang pemerintah. Upaya mitigasi negara dalam menekan angka penyebaran virus covid-19 pada anak di Indonesia dengan penutupan sekolah, lalu diberlakukannya pembelajaran di rumah dengan memakai fasilitas pengampu yang mendukung.


Pembelajaran di rumah atau dalam jaringan merupakan upaya dalam melanjutkan kegiatan pendidikan di masa pandemi covid-19. Proses belajar melalui jaringan atau online merupakan kegiatan pembelajaran dalam mendapatkan pengetahuan dan wawasan melalui berbagai media baik, audio, ilustrasi, video, bacaan, serta perangkat lunak lainnya yang dapat diakses dengan jaringan internet. Hal tersebut adalah bukti nyata dari inovasi melalui forum website serta perkembangan digital di era revolusi industri 4.0 dalam mendukung proses belajar mengajar di masa pandemi covid-19. Sebagai konsolidasi teknologi dan model inovasi digital dalam bidang pendidikan. 

Di samping itu, yang terpenting ialah bagaimana kecakapan para pendidik serta anak didik dalam menggunakannnya dan berinteraksi melalui jaringan.


Untuk mendukung proses pembelajaran siswa secara online, diperlukan komponen pendukung yang dapat menyeimbangi berjalannya pembelajaran secara daring. Salah satunya yaitu infrastruktur, yang dimana hal tersebut dapat meliputi media pembelajaran online yang dapat diakses secara percuma melalui bermacam ruang diskusi seperti contohnya, Google Classroom, Zenius, Quipper, Microsoft, Whatsapp, dan lain sebagainya. Beberapa fitur yang disediakan Whatsapp secara gratis yaitu dapat membuat grup chat yang dapat berguna untuk mengirim pesan teks, audio, ilustrasi atau gambar, file, serta video yang dapat dibagikan dalam berbagai format kepada seluruh anggota grup.


Zoom dan Google Meet merupakan platform video teleconference yang tersedia secara gratis yang dapat digunakan untuk melakukan sebuah diskusi ataupun menyampaikan ilmu dan wawasan berupa audio serta video kamera layaknya video call. Adapun aplikasi google clasroom yang juga membantu pendidik dalam membangun pembelajaran yang kreatif. Media tersebut dapat memfasilitasi pendidik maupun anak didik dalam berinteraksi secara virtual, pesan teks, maupun presentasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline