Lihat ke Halaman Asli

Dampak Permasalahan Kurangnya Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Sekolah

Diperbarui: 12 Desember 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

             Kegiatan pembelajaran di sekolah pastinya tidak akan lepas dengan sebuah fasilitas yang digunakan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Fasilitas yang biasa digunakan untuk pembelajaran tatap muka seperti sarana dan prasarana harus disediakan oleh sekolah. Hal itu akan sangat berguna untuk para siswanya dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Menurut KBBI, sarana merupakan sesuatu yang bisa dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan prasarana sebagai penunjang utama terselenggaranya suatu usaha, proses, atau kegiatan.

Sarana dan Prasarana

              Pengertian sarana menurut Mulyasa (2003: 49), sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Contoh sarananya seperti papan tulis, buku pelajaran, alat tulis, komputer, peralatan praktikum, meja dan kursi. Sedangkan pengertian prasarana menurut Barnawi (2012: 47-48), berpendapat bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Contoh prasarananya seperti ruang kelas, ruang praktikum, ruang olahraga, perpustakaan, kantin, dan lapangan. Sehingga adanya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah mempunyai satu kesatuan yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar dengan baik dan optimal.

Pentingnya sarana dan prasarana

               Sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor pendukung yang sangat penting, karena suatu pendidikan tidak akan berjalan baik apabila fasilitasnya kurang memadai. Pentingnya sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu lembaga sekolah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 junto Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. Guru sebagai tenaga pendidik juga membutuhkan sarana pembelajaran agar dapat menunjang proses kegiatan belajar dan mengajarnya. Selain dari kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan mengajar, ada dukungan tambahan dari sarana pembelajaran yang sangat penting. Semakin lengkap dan memadainya sebuah fasilitas yang dimiliki sekolah akan memudahkan pengajar dalam melakukan tugasnya sebagai tenaga pendidik.

               Bukan hanya pengajar saja, sarana dan prasarana juga sama pentingnya untuk peserta didik atau siswanya. Adanya dukungan fasilitas yang memadai dan lengkap akan memberikan dampak positif bagi para siswa dalam proses pembelajaran. Sebab beberapa siswa mungkin memiliki cara pemahaman yang berbeda-beda dalam memasukkan materi pembelajaran, akibatnya dalam hal tersebut akan ada ketertinggalan materi. Sehingga penggunaan sarana dan prasarana pendidikan dalam pembelajaran ini akan membantu siswa yang memiliki kelemahan dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pun akan lebih bervariatif dan menarik apabila fasilitas yang disediakan memadai.

Ketersediaan sarana dan prasarana dalam kegiatan literasi digital

                Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai akan memberikan manfaat dan juga dampak positif yang akan diterima oleh siswa. Contohnya seperti dapat membantu siswa fokus belajar, dapat mendukung siswa dalam mengasah potensi yang dimilikinya, dan dapat melakukan kegiatan literasi digital di sekolah. Dalam buku klasik Gilster (1997), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer. Salah satu kegiatan literasi digital di sekolah yaitu dengan memanfaatkan laptop dan InFokus (proyektor) untuk melakukan kegiatan hybrid dengan menggabungkan pembelajaran daring dan luring.

                 Sekolah perlu meningkatkan ragam belajar yang bermutu untuk para siswa seperti adanya penambahan bahan bacaan literasi digital di perpustakaan. Perpustakaan menjadi salah satu tempat mencari ilmu bagi para siswa sehingga perlu adanya jenis belajar lain. Penggunaan aplikasi sebagai sumber belajar yang edukatif pun diperlukan untuk menambah ke kreativitasan siswa. Selain itu, pembuatan majalah dinding sekolah atau biasa disebut mading sekolah menjadi salah satu sarana untuk warga sekolah dalam menerima informasi. Literasi digital dapat digunakan sebagai topik atau tema untuk mengisi konten mading tersebut serta dapat menggunakan teknologi untuk mencari materinya.

Dampak kurangnya sarana dan prasarana

                 Pada tahun ajaran 2021/2022 banyak ruang kelas di sekolah yang mengalami kerusakan. Hal tersebut terjadi kepada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ruang kelas yang mengalami peningkatan kerusakan tertinggi berada di jenjang SD. Tercatat ada 60,60% ruang kelas SD dalam kondisi rusak ringan atau sedang pada tahun ajaran 2021/2022. Angka tersebut lebih tinggi 3,47% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 57,13%. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline