Sukabumi, 21 Mei 2023. Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh seorang Ela Melawati bahwa di masa depan ia akan menjadi seorang guru. Pasalnya setelah lulus dari dunia perkuliahan, ia menjadi seorang konsultan yang pergi kesana kemari keluar Pulau Jawa memberikan bantuannya. Bertahun-tahun ia mengambil profesi tersebut untuk membantu para masyarakat menangani kasus hama pada tumbuhan. Jasa yang ia berikan sangat bermanfaat dan membantu para masyarakat. Beribu alasan dalam pikirannya, setelah pergi merantau akhirnya ia kembali pulang ke daerah asalnya yaitu Sukabumi.
Takdir datang untuknya setelah membaca berita perjuangan seorang guru honorer di salah satu media massa, terbesit dalam hatinya ia ingin menjadi seorang guru. Lantas ia berjuang untuk memenuhi keinginannya dengan mengikuti akta IV atau akta mengajar. Akta IV merupakan syarat mengajar atau tanda bukti penguasaan kemampuan mengajar yang diberikan oleh Lembaga Pendidik kepada seseorang yang telah memenuhi syarat. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya ia mendapatkan profesi menjadi seorang guru. Guru agronomi di salah satu sekolah di kabupaten Sukabumi.
Latar Belakang menjadi Guru Agronomi
Guru Agronomi merupakan status yang ia dapatkan dan mata pelajaran yang akan ia ajarkan untuk anak didiknya. Pelajaran tersebut terkait dengan agribisnis tanaman dan agrikultur yang mempelajari tanaman serta sayuran. Latar belakang pendidikan beliau saling berhubungan dengan profesi guru yang ia dapatkan saat ini, IPB University merupakan kampusnya pada saat itu. Memang takdir beliau menjadi guru di program keahlian tersebut, ketika berkuliah beliau mengambil program studi proteksi tanaman (hama dan penyakit pada tumbuhan). Sehingga sangat cocok dan keterkaitan antara ilmu yang ia dapatkan pada saat kuliah dengan profesinya saat ini.
Selama 54 tahun hidupnya, Ela Melawati menghabiskan pengalamannya menjadi seorang guru hampir 24 tahun sejak ia honorer sampai dengan PNS. Saat ini beliau bekerja di sekolah menengah kejuruan di salah satu kabupaten Sukabumi, tepatnya di SMKN 1 Cibadak. Sekolah ini merupakan sekolah pertanian pertama di Kabupaten Sukabumi. Banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan ketika bekerja di sekolah tersebut, salah satunya yaitu pernah menjabat sebagai ketua jurusan selama 3 tahun. Hal tersebut memberikan pengalaman yang tak terlupakan untuknya.
Pengalaman Berkesan yang Ia Dapat
Suatu hal yang berkesan saat menjadi seorang guru yaitu ketika ada seorang siswa yang tidak masuk sekolah lalu berliau melakukan home visit ke rumah anak tersebut. Hal itu membuat ia terkesan karena dapat bertemu dengan orang tua dan mengetahui keadaan atau suasana rumah anak tersebut. Lalu pada saat anak didiknya mendapatkan prestasi atau sudah menjadi orang sukses membuat ia senang dan bangga melihatnya. Maka saat ini ia sudah sangat menikmati dan terbiasa untuk menjadi seorang guru.
Cita-cita awalnya memang bukan menjadi seorang guru, tetapi saat ini takdir datang menuntunnya mengambil langkah besar. Ia bersyukur dan berterima kasih pada tuhan yang telah menunjukan masa depannya melalui satu berita inspiratif itu. Sekolah membantunya menyiapkan segala hal yang ia perlukan untuk kepentingan belajar dan mengajar. Seperti dengan menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana untuk kegiatan praktikum para siswa. Fasilitas sekolah dapat membantu guru untuk meningkatkan potensi anak didiknya.
Fasilitas yang Disediakan Sekolah
Adanya lahan, barang, dan bahan praktikum untuk menanam tanaman dan sayuran membuat Ela bersemangat mengajarkannya kepada para siswa. Alat yang disediakan sekolah untuk praktikum seperti cangkul atau sekop, selang air, pot tanaman, pH meter, sarung tangan, instalasi hidroponik dan lain sebagainya. Sedangkan untuk bahannya seperti bibit, nutrisi, dan pupuk. Semua persediaan praktikum sudah disediakan sekolah, para siswa tidak perlu membawa peralatannya masing-masing. Hal itu memudahkan mereka dan juga Ela untuk memulai praktikumnya, tidak perlu untuk melakukan iuran antar siswa dan guru dalam menyediakan alat dan bahannya.