Lihat ke Halaman Asli

Hardwork will never betray you!

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1391328538246376336

Tulisan ini terinspirasi setelah penulis bertemu dan berinteraksi langsung dengan Duta Besar RI untuk USA, Mantan Juru Bicara Presiden, dan salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, DR Dino Patti Djalal

“Hardwork will never betray you. Although you may be hurt and bleeding now, a better day will come.”

Seperti itulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan oleh hampir semua pemimpin inspiratif yang ada di Indonesia. Pernah berinteraksi secara eksklusif dengan Bapak Mardi Wu, Bapak Gita Wirjawan, dan yang baru-baru ini terjadi bersama Dubes RI yang selalu dibicarakan oleh teman-teman yang mengunjungi negeri Paman Sam. Ya, Dubes RI untuk Amerika Serikat Bapak Dino Patti Djalal!

Beruntung sekali dapat kesempatan untuk bertemu dan duduk berhadapan dengan Dino Patti Djalal yang selama ini hanya bisa dilihat di televisi, diceritakan soal prestasi dan kesuksesannya bersama KBRI Washington, dan membaca bukunya. Orang itu sudah ada dan berdiri di depan mata saya dengan program yang luar biasa yang bernama “SuperMentor”. Motivasi saya yang saya tulis untuk mengukuti SuperMentor ini sebenarnya hanya satu “If you want to be a leader, learn from one”.

Belajar pengalaman lebih berharga ketimbang apapun yang bisa dipelajari. Dengan beliau duduk dan menceritakan semua pengalaman beliau di depan saya, saya tidak perlu lagi membaca buku berbulan-bulan, terlebih tidak perlu lagi menjalani 20-30 tahun untuk merasakan keberhasilan ataupun kegagalan yang sama. Kita harus maju, maju dengan cara mengatasi masalah pernah ada, dengan cara terbaik yang pernah dilakukan. Generasi baru harus menyelesaikan masalah baru, untuk kemudian generasi mendatang belajar dari generasi kita, demikian seterusnya. Kemampuan terpenting menurut beliau adalah terus berpikir secara inovatif, seringkali kita terlalu nyaman dengan keadaan yang ada, cara yang ada, tanpa memikirkan kenapa kita melakukan hal tersebut. Tipsnya adalah selalu mengatakan: Why not? What If? What else? Pertama, Why Not? kita harus menghilangkan terlebih dahulu keinginan untuk menyanggah komentar orang lain, keinginan mendengar berbeda dengan keinginan untuk menyanggah (bersiap menyiapkan contra argument). Resiko dan tantangan yang selalu ada membuat kita harus selalu menanyakan What if? Akhirnya, semakin banyak ide, semakin kaya ide dengan menanyakan What else? akan membuat ide yang ada semakin baik dan bisa mengatasi resiko yang ada.

Saat ini, Bapak Dino Patti Djalal tidak lagi menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika, beliau memilih untuk turun ke lapangan dan melihat masalah secara langsung dan berkonsentrasi dalam konvensi Partai Demokrat. Meninggalkan rumah seperti istana di Washington, mobil mewah, , fasilitas yang luar biasa dan jabatan yang prestisius tentu tidaklah mudah.Terlebih beliau meninggalkannya demi sesuatu yang sama sekali belum pasti, untuk menjadi calon calon presiden (saya sadar menuliskan calon dua kali karena memang seperti itu kenyataannya). Saya kira ini yang harus jadi pelajaran bagi para pejabat Indonesia yang masih suka menduakan amanatnya kepada rakyat dengan rangkap jabatan.

Jabatan itu fana, harta itu fana, hanya nama yang perlu dijaga sampai kapanpun, seperti nama Bung Hatta yang meninggal dalam keadaan miskin tetapi akan selalu dikenang sampai kapanpun. Tidak biasa saya mengidolakan orang, tetapi kali ini izinkan saya mengidolakan mentor saya yang sangat luar biasa. Semoga sukses Pak Dino! Demikian pesan dari pengalaman yang saya terima, semoga bisa memperkaya pandangan dan etos hidup pembaca. Untuk mengikuti program supermentor cukup kirim CV dan motivasi mengikuti program ini ke supermentor@dinopattidjalal.com untuk bertemu dengan supermentor yang lain. Contohnya? Sandiaga Uno, Gita Wirjawan, Emirsyah Satar, Peter Gontha, dan yang lainnya. Hanya untuk 21 orang setiap minggunya :)

[caption id="attachment_293445" align="alignnone" width="700" caption="Bapak Dino Patti Djalal dan Ibu Rosa Rai Djalal"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline