Lihat ke Halaman Asli

Aurelia Krisnadita

Mahasiswa S1 Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro

Transplantasi Organ Memicu Kanker, Benarkah?

Diperbarui: 24 September 2017   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transplantasi organ adalah pemindahan organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain atau dari suatu bagian ke bagian yang lain dalam tubuh yang sama untuk menggantikan organ yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dilakukan apabila organ tidak dapat bekerja dengan baik atau tidak berfungsi karena suatu penyakit atau cedera.

Syarat-syarat untuk dilakukannya sebuah transplantasi organ berbeda-beda tergantung pada jenis organ yang akan ditransplantasikan. Untuk mencari organ yang cocok dengan pasien, biasanya dilakukan tes golongan darah dan ukuran organ. Selain itu, hal lain yang dicek adalah seberapa lama pasien sudah berada di waiting list, seberapa sakit pasien, dan seberapa jauh jarak antara tempat pendonor organ dengan pasien yang akan menerima organ.

Transplantasi organ dimuat dalam UU No. 23 tahun 1992 pasal 33 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa transplantasi merupakan salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Secara legal, transplantasi hanya boleh dilakukan untuk tujuan kemanusiaan dan tidak boleh dilakukan untuk tujuan komersial seperti yang dimuat  pasal tersebut pada ayat 2. Ayat tersebut menyatakan bahwa organ atau jaringan tubuh merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa sehingga dilarang untuk dijadikan sebagai objek guna mencari keuntungan atau dengan tujuan komersial.

Pihak yang terlibat di dalam transplantasi adalah donor, resipien, dan tim ahli. Donor adalah orang yang menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan. Resipien adalah orang yang menerima organ tubuh dari donor karena organ tubuhnya harus diganti. Sedangkan, tim ahli adalah para dokter yang menangani operasi transplantasi dari pihak donor kepada pihak resipien.

Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu eksplantasi dan implantasi. Eksplantasi adalah usaha mengambil jaringan atau organ pada manusia yang masih hidup atau sudah meninggal. Implantasi adalah usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh kepada bagian tubuh sendiri atau orang lain.

Selain itu, ada pula dua komponen penting yang menunjang keberhasilan transplantasi, yaitu adaptasi donasi dan adaptasi resipien. Adaptasi donasi adalah usaha dan kemampuan pendonor yang diambil jaringan atau organ tubuhnya untuk dapat menyesuaikan diri, secara biologi dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan jaringan dan organ. Sedangkan adaptasi resipien adalah usaha dan kemampuan penerima jaringan atau organ baru untuk menerima jaringan atau organ yang ditransplantasikan sehingga organ tersebut dapat berfungsi dengan baik menggantikan organ yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.

Tidak semua organ dapat dijadikan donor untuk transplantasi. Organ yang biasanya ditransplantasikan adalah organ-organ vital. Namun dalam perkembangan selanjutnya, organ lainnya pun bisa ditransplantasikan dengan syarat-syarat tertentu. Beberapa organ yang bisa ditransplantasikan adalah ginjal, hati, jantung, paru-paru, pankreas, timus, dan usus. Begitu juga kornea mata, katup jantung, jaringan tulang, tendon, dan vena. Sejauh ini, organ yang paling sering ditransplantasikan adalah ginjal.

Lebih dari satu organ dapat ditransplantasikan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya, transplantasi paru-paru dan jantung dapat dilakukan pada satu waktu. James Boysen adalah salah satu orang yang menerima lebih dari satu organ transplantasi dalam waktu yang bersamaan. Dalam satu kali operasi, dia menerima empat transplantasi sekaligus, yaitu tengkorak, kulit kepala, ginjal, dan pankreas. Operasi besar-besaran itu diklaim sebagai yang pertama di dunia. Operasi Boyse yang menegangkan tersebut melibatkan lima puluh tenaga medis profesional dari Pusat Kanker MD Anderson dan Rumah Sakit Metodis Houston. Operasi itu berlangsung selama lima belas jam di Rumah Sakit Metodis Houston.

Lantas, apakah anggapan bahwa transplantasi organ disebut dapat menyebabkan kanker itu benar?

Menurut World Health Organzation(WHO), kanker adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Walaupun demikian, kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit mematikan ini masih sangatlah minim.

Di Indonesia sendiri, banyak berkembang mitos-mitos mengenai kanker yang tidak ada landasan ilmiahnya. Salah satunya adalah semua orang mempunyai kanker dalam tubuhnya. Apakah hal itu benar adanya? Jawabannya adalah tidak. Hanya orang yang mengidap kanker yang memiliki sel kanker dalam tubuhnya. Kanker sendiri adalah sel, bukan organisme seperti bakteri yang berasal dari luar tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline