Lihat ke Halaman Asli

Aurelia Ayu Nathania

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa HKn FIS UM Berupaya Mewujudkan SDGs 17 Melalui Pembuatan Website Resmi di Desa Boro, Kabupaten Blitar

Diperbarui: 2 Januari 2025   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama kepala desa Boro (Sumber: doc. pribadi)

1 Januari 2025 - Dalam upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 17, yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan, saya, Aurelia Ayu Nathania, mahasiswa dari Universitas Negeri Malang bersama dengan tim, Adji Bagus, Artika Marsella, dan Rizky Chandra serta bimbingan langsung oleh dosen saya, Prof. Dr. Sri Untari , M.Si., melakukan perjalanan ke Desa Boro di kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, untuk meminta persetujuan surat Mitra sebagai syarat pengajuan proposal pengabdian. Tujuan utama dari pengabdian ini adalah untuk membuat website desa yang akan menjadi langkah awal dalam implementasi konsep smart village.

Perjalanan dimulai pada pagi hari pada tanggal 1 Desember 2024, ketika saya beserta tim saya berangkat menuju Desa Boro. Setelah tiba di desa, kami segera menghubungi kepala desa setempat untuk menjelaskan maksud dan tujuan kami.
Dengan penuh antusiasme, kami menyampaikan pentingnya digitalisasi dan bagaimana website desa dapat membantu memperbaiki komunikasi, pelayanan publik, dan keterbukaan informasi bagi warga desa. Website ini nantinya diharapkan menjadi platform yang efektif untuk meningkatkan transparansi, akses informasi, serta keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pembuatannya, mahasiswa bekerja sama dengan perangkat desa dan warga setempat untuk memastikan bahwa konten dan fitur website sesuai dengan kebutuhan desa.

Kepala Desa Boro, Eko Priyono, menyambut baik ide tersebut dan menyetujui surat Mitra sebagai tanda dukungan beliau terhadap inisiatif ini. Beliau menilai bahwa digitalisasi desa melalui website resmi adalah langkah strategis untuk memperkenalkan potensi Desa Boro ke dunia luar. Surat Mitra ini menjadi salah satu syarat penting dalam pengajuan proposal pengabdian yang akan diajukan ke kampus. 

Selain pembuatan website, kami juga memberikan pelatihan kepada perangkat desa mengenai cara mengelola dan memperbarui konten secara mandiri. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan website setelah kegiatan pengabdian ini selesai. Melalui project ini, saya dan tim tidak hanya membantu membangun teknologi informasi di Desa Boro, tetapi juga mengimplementasikan SDGs 17 dengan membangun kolaborasi yang kuat antara masyarakat dan akademisi. Proposal ini diharapkan dapat disetujui dan didanai sehingga program smart village di Desa Boro dapat segera terealisasi.

Desa Boro dikenal dengan keindahan alamnya yang asri serta suasana yang tenang. Berjalan di desa ini, Anda akan disambut oleh pemandangan hijau yang memanjakan mata dan udara yang segar. Desa ini juga terkenal dengan tingkat toleransi yang tinggi antar umat beragama, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang hidup berdampingan dengan harmonis. Melalui inisiatif ini, saya berharap bahwa digitalisasi desa dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Boro. Pembuatan website desa diharapkan tidak hanya mempermudah akses informasi, tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan pelayanan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline