Lihat ke Halaman Asli

Aurelia Ari sigit

Universitas Jember

Gelombang Perubahan Ekonomi Internasioanal

Diperbarui: 21 Maret 2024   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dengan berkembangnya ekonomi internasional G-1 hingga G-5 hingga saat ini mempengaruhi di berbagai sektor. Revolusi industri merupakan sebuah perubahan yang terjadi karena cara manusia mengelola sumber daya yang ada dengan menciptakan sebuah produk. Dengan adanya revolusi ini maka aka ada banyak sektor yang mengalami perubahan seperti sektor trasportasi, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur. Perubahan tersebut berpengaruh bagi kondisi sosial, ekonomi, hingga budaya di dunia.

Revolusi G-1 

Revolusi ini terjadi pada abad ke-18 tahun 1750-1850 yang ditandai dengan penemuan mesin uap yang digunakan dalam proses produksi barang. Pada era G-1 pertama kali muncul di britania raya yang kemudian menyebar di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang hingga seluruh dunia. Sebelum era G-1 ini dalam memproduksi barang dan jasa masih sulit karena semuanya dilakukan secara manual. Hingga pada era G-1 manisia dapat memproduksi dengan mudah khususnya dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan teknologi. Dan segala prodses produksi menjadi lebih efisien, mudah dan juga murah. Hingga ditemukannya mesin uap dimana sebelum ditemukannya mesin uap peralatan kerja bergantung pada SDM dan makhluk hidup lain seperti hewan.

Pada era G-1 trasportasi tradisyonal yang digunakan yaitu trasportasi laut yang masi mengandalkan tenaga anggin. Hingga james watt menemukan mesin uap yang membuat penggunaan tenaga angin pada alat trasportasi pun semakin berkurang karena merin uap lebih murah dan efisien. Dengan adanya mesin uap tersebut maka kapal dapat berlayar selama 24 jam penuh. Revolusi industri tersebut memungkinkan bangsa Eropa untuk dapat mengirim kapal perangnya ke seluruh penjuru dunia dengan jangka waktu yang lebih singkat dan efisien. Namun hal tersebut  memiliki dampak lain terhadap lingkungan, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap yang dikeluarkan mesin uap dikarenakan melakukan proses pembakaran kayu serta batu bara yang menyebabkan polusi udara serta munculnya limbah pabrik akibat penggunaan mesin uap tersebut dalam proses produksi.

Revolsi G-2 

Revolusi ini terjadi di awal abad ke-20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Pada masa revolusi ini ditandai dengan adanya tenaga listrik yang membuat mesin uap yang duluanya sering digunakan kini mulai digantikan dengan tenaga listrik. Revolusi G-2 terjadi karena adanya perubahan dalam proses produksi transportasi, terutama mobil, yang terjadi pada akhir tahun 80an. Sebelumnya, setiap mobil harus dirakit secara manual oleh satu orang dari awal hingga akhir, menyebabkan proses produksi membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Namun, dengan ditemukannya lini produksi pada tahun 1913 yang menggunakan conveyor belt, proses produksi menjadi lebih efisien dan cepat. Hal ini membuat setiap pekerja bisa fokus pada satu bagian spesifik dari proses produksi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Revolusi industri ini juga memicu kemajuan teknologi lainnya, seperti pembangkit tenaga listrik. yang berdampak pada kemajuan dunia secara keseluruhan, termasuk pengembangan kendaraan perang selama Perang Dunia II. Selain itu, revolusi industri juga memengaruhi perkembangan manajemen bisnis, dimana pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dan divisi membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Revolsi G-3
            Kemunculan revolusi G-3 ditandai oleh teknologi digital dan internet. Revolusi ini dipicu oleh mesin yang bisa bergerak dan otomatis, seperti komputer dan robot. Revolusi ini juga mencakup revolusi digital yang mengubah persepsi ruang dan waktu. Inovasi pada era ini meliputi teknologi komputer, akses internet, smartphone, perangkat lunak, dan energi baru.
Salah satu inovasi penting pada masa ini adalah komputer pertama yang dikembangkan selama Perang Dunia II, seperti Colossus. Komputer-komputer ini menjadi cikal bakal perkembangan teknologi komputer modern. Meskipun memberikan kemudahan dan efisiensi, revolusi G-3juga mengakibatkan penurunan lowongan kerja manusia karena kecenderungan penggunaan mesin yang lebih efisien dalam proses produksi.Bisnis juga harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, memberikan ruang bagi munculnya Technopreneur, yaitu bisnis berbasis teknologi.

Revolsi G-4

Revolusi G-4 merupakan perubahan besar pada abad ke-21 dengan kemajuan teknologi yang cepat, mengancam perusahaan konvensional. Transformasi ini dicapai melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Revolusi ini mengubah perspektif perusahaan dan menekankan adaptasi serta fleksibilitas untuk sukses.Contoh teknologi baru termasuk layanan ojek online, pembayaran melalui gadget, dan warung digital. Revolusi ini meningkatkan efisiensi perusahaan melalui software dan internet, seperti pengumpulan data historis mesin untuk maintenance otomatis. Di Indonesia, pemerintah fokus pada lima sektor industri dan implementasi dalam Makin Indonesia 4.0.Empat teknologi dominan dalam era ini adalah mobile internet cepat, kecerdasan buatan (AI), teknologi cloud, dan analitika big data. Revolusi G-4 merupakan puncak dari transformasi industri dengan dampak teknologi digital yang besar secara global.

Kemajuan industri terlihat melalui aplikasi Uber dan Airbnb yang mengancam layanan konvensional dan mendorong perusahaan pariwisata untuk beradaptasi. Persaingan saat ini bukan hanya tentang jumlah produksi, namun juga inovasi, pelayanan, dan kecepatan dalam pengembangan ide. Perusahaan perlu fokus pada teknologi dan sumber daya manusia untuk bertahan dalam revolusi G-4. Setiap individu harus memahami dan menggunakan teknologi untuk bersaing dengan otomasi yang ada. Perkembangan industri menuntut cara kerja yang efisien, namun juga menimbulkan konsekuensi akibat perubahan yang cepat. Penyesuaian terus-menerus diperlukan untuk tetap eksis dalam era ini.

Revolsi G-5

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline