Lihat ke Halaman Asli

Future of Journalism

Diperbarui: 21 Februari 2019   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

contentinsights.com

Teknologi informasi dan komunikasi di era modern ini semakin berkembang. Perkembangannya memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam jurnalisme.

Jurnalisme merupakan pekerjaan untuk mengumpulkan, menulis, mengedit hingga menerbitkan berita dalam suatu media (surat kabar, radio,TV, dll)  . Seiring dengan perkembangan teknologi jurnalisme juga turut mengalami perkembangan. Yang dulunya konvensional sekarang sudah beralih pada media online.

Jurnalisme masa kini pun akhirnya digolongkan sebagai jurnalisme generasi ketiga atau lebih spesifiknya jurnalisme online. Jurnalisme online hadir setelah adanya jurnalisme cetak (koran, tabloid, majalah) dan jurnalisme elektronik (radio dan televisi).

Jurnalisme online tergolong dalam jurnalisme masa depan (future journalism). Menurut ASM Romli terdapat beberapa karakteristik jurnalisme online, yakni  :

  • Unlimited Space: memungkinkan artikel atau berita sepanjang dan selengkap mungkin.
  • Audience Control: audiens leluasa memilih informasi.
  • Nonlinearity: berita satu dan berita lainnya terpisah sehingga pembaca tidak harus membaca berurutan.
  • Storage and retrieval: memungkinkan berita tersimpan dan mudah diakses kembali kapanpun.
  • Immediacy: informasi bisa disampaikan dengan sangat cepat dan langsung.
  • Multimedia Capability: penyampaian informasi dapat berupa teks, suara, gambar, video, dll dalam satu tayangan informasi.
  • Interactivity: antar audiens dengan redaksi dapat berinteraksi secara langsung atau terlibat secara  langsung dengan media.

Paul Bradshaw menjelaskan beberapa karakteristik lain dari jurnalisme masa depan (future journalism), yakni:

  • The realtime web : web yang memungkinkan untuk menyiarkan peristiwa secara langsung.
  • Big data: AR, behavioral, geo, semantic web.
  • Intelligent devices: Oyster cards, RFIDs dll

Future journalism memungkinkan media yang dulunya audiens hanya bisa berlaku sebagai audiens, namun kini audiens juga sebagai produsen. Salah satu contohnya yakni dengan munculnya fenomena citizen journalism.

Selain itu, media kini juga tidak hanya bersifat satu arah melainkan dua arah. Hal ini biasa disebut dengan interaktifitas. Audiens dapat terlibat secara langsung dengan media misalnya dengan memberi komentar melalui kolom komentar.

Biaya produksi media yang dulunya mahal, kini dengan kecanggihan teknologi biaya produksi menjadi lebih murah. Hanya dengan menggunakan smartphone, sesorang sudah bisa memproduksi konten media.

https://www.youtube.com/watch?v=frbT7zrwBbE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline