Lihat ke Halaman Asli

Aurel Hamida

Mahasiswa

Desa Kedungsalam Memperkuat Pembangunan Berkelanjutan dengan Konsep Green Economy

Diperbarui: 3 September 2024   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang – Dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, Desa Kedungsalam di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, telah meluncurkan program inovatif yang mengintegrasikan konsep green economy ke dalam pengembangan desa wisata. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan ramah lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian dan implementasi program, Desa Kedungsalam memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, termasuk Pantai Ngliyep, Pantai Pasir Panjang, dan sejumlah situs bersejarah. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi metode Participatory Rural Appraisal (PRA), program ini melibatkan pemerintah desa, masyarakat, dan pelaku industri lokal dalam setiap tahap pengembangan.

"Program ini dimulai dengan persiapan perizinan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya green economy dan potensi yang dimiliki desa," kata Aurel Hamida Valeria, salah satu peneliti dari Departemen Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. "Kami juga mengadakan wawancara dengan pengurus Pantai Ngliyep untuk memahami tantangan yang mereka hadapi dan merancang solusi yang sesuai."

Kegiatan utama dalam program ini meliputi sosialisasi mengenai green economy, edukasi tentang pengelolaan desa wisata, dan e-branding desa. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengembangan desa wisata berbasis green economy. Sementara itu, edukasi dilakukan melalui pelatihan dan workshop tentang manajemen destinasi wisata dan teknik pemetaan potensi wisata.

"E-branding merupakan langkah penting untuk mempromosikan Desa Kedungsalam sebagai destinasi wisata green economy yang menarik," tambah Eliza Yulianti Frizka, anggota tim pengabdian masyarakat. "Kampanye digital yang kami laksanakan diharapkan dapat menjangkau wisatawan domestik dan internasional, serta meningkatkan visibilitas desa."

Program ini juga menekankan pada pengembangan potensi lokal seperti sumber daya alam, situs sejarah, pertanian, home industri, dan kesenian tradisional. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Kedungsalam dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami percaya bahwa kolaborasi antara tim pelaksana, perangkat desa, dan masyarakat lokal adalah kunci untuk kesuksesan program ini," kata Muhammad Muqsit, salah satu peneliti. "Melalui pendekatan partisipatif dan pemanfaatan potensi lokal, kami berharap Desa Kedungsalam dapat menjadi contoh desa wisata yang berkelanjutan."

Program ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan keterlibatan semua pihak, pembangunan berkelanjutan dapat dicapai sambil menjaga keindahan alam dan kekayaan budaya. Desa Kedungsalam kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi destinasi wisata unggulan yang mengedepankan prinsip green economy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline