Komunikasi Sistem Online dan Offline dalam Bidang Pekerjaan
Penjelasan Materi Menurut Dr. Kirti Dang Longani
(Professor di Universitas Ajeenkya Dy Patil, India)
Masa pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di berbagai negara memberikan dampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pekerjaan. Pada saat pandemi Covid-19, seluruh kegiatan sosial masyarakat harus mengikuti arahan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Protokol kesehatan tersebut tertuang dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Masa pandemi Covid-19 ini mengakibatkan diterapkannya kebijakan lockdown, yang pada awalnya sangat memberatkan penduduk dan sangat berdampak bagi berbagai negara. Pada masa awal penyebaran Covid-19 di Indonesia, yaitu pada bulan Maret 2020, sebagai pengganti pertemuan tatap muka, maka seluruh instansi menetapkan kebijakan untuk melaksanakan kegiatan dari jarak jauh melalui media daring.
Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara langsung atau tatap muka, kini harus dilakukan dari jarak jauh atau online. Hal ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara karyawan yang biasa bekerja di dalam kantor dengan karyawan yang melakukan pekerjaan dari jarak jauh, jika diterapkan secara tidak teratur. Pekerjaan dengan sistem online dan offline bisa menyebabkan ketidakselarasan antara karyawan yang bekerja di kantor dengan karyawan yang bekerja dari jarak jauh karena salah satu daya tarik utama dalam pekerjaan sistem campuran, yaitu keseimbangan antara otonomi dengan kolaborasi. Kita harus memastikan susunan aturan kerja dengan sistem campuran yang kita miliki merepresentasikan keduanya. Jika kita merasa bahwa dengan seperti ini dapat menghambat kolaborasi, tetapkan hari-hari tertentu untuk melakukan pekerjaan di kantor dan buatlah hari-hari tersebut fokus hanya pada tujuan kolaborasi. Sedangkan, hari yang lainnya ketika semua orang bekerja dari jarak jauh, cadangkan hari itu untuk pekerjaan yang lebih mandiri, yang tidak memerlukan interaksi secara langsung dengan banyak orang.
Dalam mengadakan pertemuan rapat, keseimbangan pertemuan antara karyawan di kantor dengan karyawan yang bekerja dari jarak jauh harus menjadi pertimbangan utama. Bagi karyawan yang mengikuti pendekatan yang disarankan, maka rapat itu harus akan ditangani sebagaimana mestinya. Namun, bagi karyawan yang memilih pendekatan yang lebih bebas untuk semuanya, di mana karyawan bisa memilih cara bagaimana mereka dapat menyeimbangkan karyawan kantor dengan karyawan dari jarak jauh untuk dapat mengikuti pertemuan rapat. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan agar kegiatan yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang diinginkan untuk memastikan tidak ada karyawan yang tertinggal informasi dalam kegiatan tersebut. Salah satunya adalah menjadikan video sebagai default untuk semua kegiatan atau rapat jika salah satu atau beberapa peserta melakukan pekerjaan dari jarak jauh.
Hambatan utama untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif dalam pengaturan kerja sistem online dan offline adalah bias (prasangka) yang dapat muncul antara pekerja di kantor dan pekerja dari jarak jauh. Karyawan yang bekerja dari jarak jauh seringkali merasa bahwa mereka seakan kehilangan segalanya yang biasa terjadi di kantor, baik pada tingkat professional maupun sosial. Prasangka yang muncul ini dapat memberikan efek yang merugikan pada harga diri karyawan, menurunkan kinerja dan fokus mereka pada pekerjaan.
Pelaksanaan kegiatan dari jarak jauh tidak selalu memberikan dampak yang merugikan bagi perusahaan maupun karyawannya, namun juga memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Keuntungan tersebut, seperti memberikan fleksibilitas dalam memilih lingkungan kerja yang paling memadai, menjaga semua orang tetap dapat melakukan hubungan komunikasi tanpa terhalang oleh lokasi, membantu para karyawan untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan kerja yang sehat, memungkinkan pekerja untuk menyusun agenda pertemuan ditengah aktivitas mereka sehari-hari, dan juga dapat meningkatkan produktivitas, serta mengurangi tingkat stress.
Hingga sekarang, komunikasi secara langsung masih dilakukan untuk menjadi cara bagaimana setiap organisasi memberitahukan kepada staf mereka mengenai pembaruan perusahaan yang penting, baik formal maupun informal. Dengan perluasan pekerjaan dengan sistem online dan offline, akses informasi sudah berubah secara signifikan. Untuk mendapatkan informasi penting dari rekan kerja atau atasan sangat sulit dilakukan, bahkan terkadang tidak mungkin untuk dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H