Bio briket, juga dikenal sebagai briket biomassa, merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. Briket ini dibuat dari bahan baku biomassa seperti serbuk gergaji, jerami, kulit biji, tempurung kelapa, atau limbah pertanian lainnya. Proses pembuatan bio briket melibatkan kompresi bahan baku dengan menggunakan mesin briket atau dalam beberapa kasus, bisa juga dilakukan secara manual.
Cara membuat briket arang ini cukup mudah dan dalam pembuatannya bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. salah satunya Pelepah Kelapa Sawit.
A. Alat yang Digunakan
1. Kaleng bekas biskuit atau wadah tertutup lainnya dari kaleng
2. Lumpang dan alu
3. Sekop kecil
4. Cetakan
5. Gelas ukur
6. Tiga toples untuk menampung serbuk bahan
7. Saringan
8. Palu
B. Bahan-bahan yang Diperlukan
1. Pelepah Kelapa Sawit
2. Tepung Kanji
3. Korek api
4. Kayu bakar atau ranting pohon
C. Cara Membuat
1. Jemur Pelapah Kelapa Sawit yang telah dibersihkan dan dicacah hingga kering.
2. Bakar Pelapah Kelapa Sawit didalam kaleng wadah yang sudah disediakan hingga menjadi arang.
3. Kemudian tumbuk bahan dan ditampung menggunakan wadah.
4. Lalu pisahkan antara bubuk halus dan kasar menggunakan saringan halus.
5. Untuk bahan perekat kita siapkan tepung kanji yang dicampur menggunakan air.
6. Agar menyatu dengan baik, panaskan tepung kanji yang sudah ditambah air dengan api sedang.
7. Jika tepung kanji sudah mengental, siap dicampurkan dengan bubuk arang yang telah disaring.
9. Kemudian masukan kedalam cetakan yang dikehendaki sambil ditekan atau dipres, agar briket menjadi padat.
10. Jemur briket yang sudah dicetak hingga kering.
Menggunakan bio briket juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Karena briket ini dibuat dari bahan baku biomassa yang terbarukan, penggunaan briket biomassa dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pengurangan limbah pertanian. Selain itu, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil juga dapat membantu mengurangi polusi udara dan kerusakan lingkungan.
Bio briket juga merupakan solusi yang efektif untuk memanfaatkan limbah biomassa yang seringkali dibuang begitu saja. Dengan mengubahnya menjadi bahan bakar yang berguna, kita dapat mengurangi limbah dan mempromosikan praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bio briket. Salah satunya adalah kualitas bahan baku yang digunakan. Briket yang terbuat dari bahan baku yang rendah kualitas mungkin memiliki efisiensi pembakaran yang lebih rendah dan menghasilkan lebih banyak emisi yang tidak diinginkan.
Selain itu, juga perlu memperhatikan penggunaan briket biomassa dalam jangka panjang. Meskipun briket biomassa lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil, penggunaannya menciptakan permintaan terhadap biomassa sebagai bahan baku. Jika tidak dikelola dengan baik, penggunaan biomassa dapat mengganggu rantai makanan alami dan keseimbangan ekosistem.
Kesimpulannya, bio briket adalah alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Penggunaannya dapat membantu mengurangi polusi udara, emisi gas rumah kaca, dan memanfaatkan limbah biomassa yang ada. Namun, perlu dilakukan pengelolaan yang bijak agar tidak mengganggu keberlanjutan alam dan lingkungan kita.
Ditulis pada Minggu, 17 Desember 2023
Penulis : Aurel Ardio Prayoga (Mahasiswa S1 Teknik Pertanian, Universitas Jambi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H