Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UNEJ Ajak Masyarakat Desa Membudidayakan Kroto di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 28 Agustus 2021   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN BTV 3 UNEJ DUKUNG MASYARAKAT DESA MEMBUDIDAYAKAN KROTO SEBAGAI POTENSI ALAM YANG DIMILIKINYA DAN SEBAGAI PEMULIH EKONOMI DITENGAH PANDEMI COVID-19

Program KKN UNEJ BTV 3 salah satu program KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Jember bagi mahasiswa tingkat akhir. Program ini seperti pada tahun sebelumnya yang dilaksanakan disituasi pandemi dimana mahasiswa kembali kehalaman mahasiswa masing-masing (Back To Village) atau sering disebut KKN pulang kampung. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu tindakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang saat ini kasusnya semakin meningkat. Sasaran desa yang diperuntukkan program KKN salah satunya adalah Desa Sumber Canting.

Gambar 1. Kantor balai desa sumber canting , dok. pribadi

Desa sumber canting adalah salah satu wilayah  yang terletak di kecamatan wringin kabupaten Bondowoso dengan struktur alam pegunungan, sekaligus merupakan wilayah pemisah antara kota  Bondowoso dan Situbondo. Disebelah Utara, Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Gunung Putri Kec. Suboh Kabupaten Situbondo. Di bagian selatan berbatasan dengan Desa Wringin Kec. Wringin Kabupaten Bondowoso. Di sebelah  barat  berbatasan dengan Desa Gunung Malang Kec. Suboh Kab. Situbondo, dan sebelah timur  berbatasan dengan Desa Alas Bayur Kec. Mlandingan Kab. Situbondo. Dengan kontruksi tanah yang berbukit-bukit membuat desa ini cukup terkenal akan pemandangan alam yang disuguhkan yakni "pemandangan alam Arak-Arak" khususnya daerah Jawa timur. Alam yang sejuk serta beragam jenis hewan yang ada dilingkungannya membuat tamu dari luar kota terpesona dengan desa ini.

Dengan potensi alam yang dimilikinya rasanya mustahil jika pendapatan penduduknya kecil, namun fakta yang terjadi masih banyak masyarakat yang memilih merantau ke luar dan enggan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Hal ini dikarenakan kurang sadarnya masyarakat akan potensi yang dimilikinya dan sulit nya memulai usaha baru tanpa bimbingan dan dorongan dari pemerintah setempat. Ditambah pendidikan masyarakat yang hanya tammatan SD dan SMP. Untuk masyarakat yang tidak merantau biasanya mereka bekerja sebagai petani, memelihara sapi dan itupun hanya cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, di masa pandemi ini juga banyak masyarakat yang terdampak oleh adanya Covid-19. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, saat ini masyarakat mengalami penurunan tingkat pendapatan dikarenakan pemberlakuan PPKM oleh Pemerintah membuat masyarakat terbatas ruang geraknya dan tidak dapat merantau kembali.

Program KKN UNEJ BTV 3 memberikan 5 pilihan topik kepada mahasiswa, salah satunya topik program "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat". Program yang tepat dilakukan untuk permasalahan desa Sumber Canting yakni "Membuka usaha baru pembudidayaan kroto sebagai salah satu potensi alam yang dimiliknya".

Gambar 2. Edukasi masyarakat, dok. pribadi

Menyikapi kurang minat nya masyarakat terhadap potensi alam yang dimiliknya padahal hal tersebut dapat membantu prekonomiannya, mahasiswa Universitas Jember melalui KKN UNEJ Back To Village (BTV) 3 berinovasi memberikan kegiatan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat desa Sumber Canting. Awal minggu pertama penulis mencoba mengedukasi masyarakat agar tidak menyerah dengan situasi pada pandemi ini dan terus melangkah demi kehidupan yang lebih baik kedepannya. Masyarakat menerima edukasi dan proker yang ditawarkan serta bangkit dengan bergotong royong demi menuai tujuan bersama.

Di minggu-minggu selanjutnya, Pemberian pelatihan serta pendampingan kepada masyarakat terus dilakukan dan berjalan dengan baik serta menyenangkan, dikarenakan masyarakat memiliki keinginan yang kuat untuk bangkit disertai dengan senda gurau agar suasana disetiap kegiatan tak membosankan. Pelatihan digital marketing pun juga di berikan kepada masyarakat, karena teknologi pada saat ini sangat sayang sekali jika tidak dimanfaatkan. Dengan teknologi kita dapat memasarkan/memperkenalkan produk hingga ke luar kota serta meminimalkan terjadinya pasar monopoli.

Gambar 3. Rak budidaya kroto, dok. pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline