Bidan adalah salah satu rumpun profesi kesehatan yang berperan penting dalam menangani kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Tidak hanya itu, bidan juga berperan dalam memberikan konseling dan pelayanan kesehatan kepada wanita. Dalam melayani masyarakat, bidan tidak hanya bekerja di rumah sakit, tetapi bidan juga dapat melakukan praktik di puskesmas, posyandu, klinik, atau bahkan rumah warga. Dalam menjalankan tugasnya, bidan umumnya bekerjasama dengan dokter spesialis kandungan dan ginekologi (Sp.Og) dan dokter spesialis anak (Sp.A) di rumah sakit untuk memastikan ibu dan anak memiliki perawatan yang diperlukan.
Menurut data dari Kemenkes, angka kematian ibu dan bayi di Indonesia termasuk nomor tiga tertinggi di negara-neraga Asia Tenggara, sebagaimana disampaikan oleh Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI, dalam sebuah acara temu wicara akhir bulan Desember 2023 lalu. Penyebab kematian bayi kebanyakan adalah berat badan lahir rendah (BBLR), sedangkan pada ibu penyebab kematian tertinggi adalah pendarahan dan eklampsia atau tekanan darah tinggi dan kejang yang terjadi pada kehamilan atau persalinan.
Kontribusi Bidan dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Pedesaan
Minimnya tenaga dan fasilitas kesehatan di beberapa daerah di Indonesia membuat masyarakat desa kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal itu disebabkan oleh adanya keterbatasan ekonomi, akses transportasi dan belum meratanya pembangunan. Dengan segala keterbatasan yang ada, masyarakat terutama ibu dan anak tidak dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Disinilah bidan sebagai pilar kesehatan ibu dan anak berperan penting. Peran bidan di masyarakat pedesaan antara lain:
1. Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Bidan berperan dalam memastikan kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan pada masa kehamilan. Salah satu cara untuk memastikannya adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) yang merupakan pelayanan pemeriksaan yang ditujukan kepada ibu hamil untuk memastikan bahwa ibu serta janin dalam kondisi sehat selama masa kehamilan. Antenatal care mencakup identifikasi risiko, pencegahan komplikasi kehamilan, serta edukasi dan promosi kesehatan. Pemeriksaan Ibu hamil ini harus dilakukan berkala minimal sebanyak 6 kali selama kehamilan.
2. Menyediakan Layanan Konsultasi Keluarga Berencana
Tidak hanya menangani kehamilan dan persalinan, bidan juga menyediakan layanan tambahan berupa konsultasi keluarga berencana (KB) yang merupakan salah satu program pemerintah untuk mengontrol jumlah penduduk. Konsultasi ini bertujuan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mendorong jarak kelahiran yang cukup, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah penularan penyakit menular seksual.
3. Konsultasi Mengenai Makanan Bergizi
Konsultasi makanan bergizi guna memperbaiki asupan nutrisi dan mendapatkan pola makan yang tepat sesuai dengan kondisi tubuhnya. Makanan bergizi sangat dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil. Pemberian edukasi dan konsultasi mengenai kandungan gizi yang diperlukan oleh ibu hamil dapat membantu meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh pada ibu dan bayi. Selain itu, konsumsi gizi yang cukup dapat menghindarkan bayi dari kecacatan yang tidak diinginkan.