Dalam penambahan jam mata pelajaran keagamaan di dalam proses itu ada permasalahan yang tumbul di dalam nya, yaitu soal lemahnya karakter generasi muda bangsa yang di bentuk lewat pendidikan di sekolah, hal ini menjadi salah satu alasan sasaran penting yang harus tercapai pada pendidikan di sekolah kedepannya.
Menurut yanti, Pendidikan agama yang tidak sekadar teori atau pengetahuan, di yakini mampu membekali siswa untuk menjadi insan berakhlak mulia.
pada uji publik pengembangan kurikulum 2013 di jakarta, persoalan pendidikan agama sempat di sorot. Ada perbedaan pendapat di antara peserta uji publik yang tetap menginginkan pendidikan agama tidak usah di tambahkan.
sedangkan di pihak lain, ada kelompk yang justru menilai penambahan jam mata pelajaran pendidikan agama dalam kurikulum 2013, di rasakan masi kurang untuk mendukung pendidikan karakter yang semakin kuat di sekolah.
pendidikan agama, terutama untuk sekolah umum, seharusnya lebih banyak di tekankan pada praktek nilai-nilai universal.
pendidikan agama di sekolah jangan di fokuskan pada perbedaan agama satu dengan yang. lainnya justru yang lebih penting yakni di tekankan. pada nilai-nilai universal agama yang cinta kebenaran, keadilan sosial kesetaraan dihadapan tuhan yang maha esa, bertanggung jawab bahkan saat orang lain tidak melihatnya.
kesimpulan, bahwa pendidikan agama islam itu bermanfaat bagi siswa siswi apalagi untuk para pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H