Nama Pengarang : Angga Dwimas Sasongko
Judul Film : Mencuri Raden Saleh
Perusahaan Film : Visinema Pictures
Durasi : 2 jam 34 menit
Tahun Rilis : 2022
Link Film : https://www.imdb.com/title/tt13484872/
Film Mencuri Raden Saleh bercerita tentang aksi perampokan lukisan terkenal karya Raden Saleh, yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Penayangan film ini cukup menghebohkan, pasalnya dapat dibilang film ini merupakan film pertama yang memiliki genre pencurian dan eksekusi dari ide cerita ini cukup berhasil membuat penonton terpukau.
Film ini menceritakan tentang sekelompok anak muda yang merencanakan pencurian lukisan karya sang maestro, yaitu Raden Saleh yang disimpan di istana negara. Sekelompok anak muda ini, berisikan Piko, yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Piko merupakan seorang mahasiswa seni rupa, yang kerap mencari uang dari memalsukan lukisan. Kemudian ada Ucup, yaitu seorang hacker atau peretas.
Tokoh ini diperankan oleh Angga Yunanda. Selanjutnya ada Sarah yang diperankan oleh Aghniny Haque, yaitu seorang atlet bela diri, Gofar merupakan seorang mekanik, diperankan oleh Umay Shahab, Tuktuk yang diperankan oleh Ari Irham seorang pembalap liar, dan Fella yang diperankan oleh Rachel Amanda, yaitu seorang bandar judi kampur. Mereka semua dapat terbentuk menjadi satu kelompok karena sama-sama mengincar uang yang ditawarkan dari imbalan pencurian tersebut. Terbentuknya kelompok pencurian ini dapat dibilang cukup unik, pasalnya diantara mereka semua tidak saling kenal.
Rencana pencurian lukisan karya sang maestro ini bermula dari Piko yang membutuhkan uang banyak agar dapat membebaskan sang ayah dari penjara. Piko yang sudah terbiasa mendapatkan uang dari hasil memalsukan lukisan, mendapatkan tawaran dari Dini yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan yang merupakan seorang asisten mantan presiden, yaitu Permadi yang diperankan oleh Tio Pakusadewo. Penawaran ini merupakan pemalsuan salah satu lukisan terkenal dan bersejarah, yaitu lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro, karya Raden Saleh. Selain memalsukan lukisan tersebut, Dini meminta untuk menukar lukisan tersebut dengan lukisan asli nya yang berada di istana negara.
Dalam penawaran ini juga terlibat Ucup sebagai penghubung antara Piko dengan Dini. Dini menawarkan sejumlah uang sebagai imbalan penukaran lukisan tersebut, sebesar 500jt, dimana jumlah imbalan tersebut sangat membantu Piko untuk membantu sang ayah bebas dari penjara. Setelah Piko dan Ucup berfikir panjang, akhirnya mereka menerima tawaran tersebut.