Lihat ke Halaman Asli

Aura Bening

Mahasiswa

Memahami Etika Gen Z Melalui Lensa Ajaran Islam

Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Memahami Etika Gen Z Melalui Ajaran Islam Lahir antara akhir tahun 1990an dan awal tahun 2010an, Generasi Z atau Generasi Z tumbuh di era digital yang mempengaruhi pemikiran dan nilai-nilai mereka.


  Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana etika Gen Z dapat dipahami melalui lensa ajaran Islam yang kaya akan tradisi etika dan moral. Salah satu ciri utama Generasi Z adalah kecenderungan mereka untuk mengutamakan keadilan sosial dan keberlanjutan. Ajaran Islam menekankan keadilan ("adl") dan tanggung jawab  lingkungan. Konsep khilafah Islam mengajarkan manusia untuk menjadi penjaga bumi dan mendorong generasi Z untuk menerapkan nilai-nilai berkelanjutan dalam tindakannya.

  Selain itu, Gen Z dikenal terbuka terhadap isu-isu global seperti hak asasi manusia dan kesetaraan gender,  Dalam konteks Islam, nilai-nilai tersebut tercermin dalam prinsip keadilan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia. Terlepas dari tantangan penafsiran dan penerapannya, banyak umat Islam modern yang berusaha menggabungkan nilai-nilai Islam dengan tuntutan  modern.

  Namun tantangan bagi Generasi Z adalah menghadapi konflik antara nilai-nilai tradisional dan tekanan budaya modern. Metodologi kajian Islam memainkan peran penting di sini, membantu generasi ini untuk berpikir dan merefleksikan bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat disesuaikan dengan konteks yang relevan tanpa kehilangan esensinya.


   Selain itu, Gen Z sering kali dihadapkan pada informasi yang beragam dan terkadang bertentangan. Di sinilah letak pentingnya pendidikan  Islam yang mengajarkan berpikir kritis agar seseorang dapat menyaring informasi dengan bijak dan menerapkan etika sesuai  ajaran Islam.


   Ringkasnya, memahami etika Gen Z melalui  ajaran Islam berarti tidak hanya  menerapkan nilai-nilai tradisional tetapi juga  menemukan cara inovatif untuk menghubungkan prinsip-prinsip tersebut dengan realitas generasi yang ada.  Pendekatan integratif dan kritis memungkinkan Gen Z  menjadi agen perubahan dan memajukan etika dan keadilan di dunia yang semakin kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline