Lihat ke Halaman Asli

Pemuda yang Terkungkung dalam Zona Nyaman

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak tahu apakah ini perasaan saya saja ataukah mungkin men jadi perasaan anda, jikalau kepekaan anak muda sekarang terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya cenderung relatif berkurang.

Saat saya kecil dulu, ketika melihat kakak-kakak saya masih seusia saya, mereka relatif sangat peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka cendrung bisa akrab dengan orang yang lebih tua, dapat membicarakan sesuatu yang sedang terjadi di sekitarnya, lalu dapat memberikan solusi secara bersama. Sekarang, tak tau ini hanya terjadi di lingkungan saya saja, ataukah terjadi di lingkungan anda juga, banyak para pemuda hanya kumpul-kumpul membuang waktu, ketawa kesana-kesini, dan kegiatan tak kreatif lainnya. Apakah ini faktor cepat puas kita, karena semuanya sudah ada pada masa sekarang, sehingga kita malas untuk meneruskan atau membuat inovasi-inovasi baru untuk kehidupan kita di masyarakat. Ataukah ini penyebab dari pengaruh budaya modern yang menganut gua-gua elo-elo sudah semakin menyebar kepelosok negeri ini. Semakin miris saja nampaknya dunia ini. Mau jadi apa negeri ini kalau pemudanya seperti ini. Memeang tak semuanya pemuda seperti itu, saya yakin seyakin-yakinnya, banyak pemuda di seantero pelosok negeri ini yang memiliki jiwa tanggung jawab yang besar terhadap bangsa dan negaranya. Namun pemuda-pemuda itu hanya banyak masuk dalam lembaga-lembaga tersendiri, tidak langsung berada di masyarakat. Jadi pengaruhnya belum terlalu terasa dengan real. Sebegitu merosotnya kah kepekaan kita sehingga pemuda-pemuda yang aktif hanya ada dalam lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi saja. Tidak langsung terjun ke masyarakat.

Berbeda dengan dulu, pemuda- pemuda sering berkumpul dan membuat acara yang seperti acara agustusan, acara takbir keliling dan lain-lain. Tapi sekarang pemuda-pemuda mau mengadakan acara seperti itu kalau hanya diberi uang semata, tidak inisiatif dari mereka sendiri.

Ya begitulah fenomena yang saya rasakan di lingkungan saya saat ini. Saya masih berharap muncul kembali jiwa-jiwa yang inovatif, yang mau mendobrak dirinya dari zona aman hidup di masyarakat.

Dalam hati kecil saya, saya rindu pemuda-pemuda yang peka terhadap sesuatu atau kejadian yang ada di sekitarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline