Lihat ke Halaman Asli

Wine dalam Gelas yang Salah

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ruangan itu bercahaya remang. Udaranya berasap rokok kepul-mengepul. Telinga mengindra suara-suara dari para tamu. Berbincang-bincang tentang banyak hal hari ini. Tiga orang sedang bercengkrama dalam ruangan itu. Berhadap dan bersisian, di tengah-tengah meja yang di atasnya berserakan banyak sekali remah makanan. Sebotol wine tua yang dibeli mahal berdiri anggun di meja tersebut. Tak ada yang menyentuh. Sepertinya sang empunya rumah sengaja memamerkan sang botol kepada tamu-tamunya. Akhirnya cerita sampai juga pada kisah sang botol yang menganggur itu. Sang wine tua yang anggun berdiri diantara remah makanan yang berserakan itu akan segera dibuka untuk dinikmati. Sang tuan rumah yang sudah menyiapkannya (lebih tepat memamerkannya) mengambil pembuka botol wine tersebut. Jelas saja dia tidak pandai membukanya. Salah seorang tamu yang memang lahir di negeri wine itu lahir mencoba membantu. Botol terbuka. Aromanya menari-nari di hidung orang-orang yang ada di dekatnya. Sang tamu bertanya, "mana gelasnya?" Lalu sang tuan rumah pun membawa tiga gelas. Gelas yang sama untuk minum segelas teh manis seperti biasa. Semuanya pasrah tertawa.

(Apa yang kita pikirkan untuk menjadi hebat, bisa saja menjadi sebuah ketololan karena kita memang tidak terbiasa. Jadilah apa adanya. Toh semuanya akan tertawa dan tidak pasrah tawanya)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline