Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, menjadi pusat perhatian pada Senin, 7 Oktober 2024, saat dipercaya menjadi tuan rumah verifikasi lapangan Lomba Dasi Emas, bagian dari program Desa Siaga dalam rangka mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Dr. Sunarto, beserta tim verifikasi lapangan, yang datang untuk mengevaluasi sekaligus memberikan apresiasi terhadap berbagai inovasi dan program kesehatan yang dijalankan desa tersebut.
Prestasi Desa Jajar yang berhasil masuk ke dalam enam besar finalis lomba Dasi Emas se-Kabupaten Trenggalek merupakan hasil dari kerja keras masyarakat dan perangkat desa. Dalam sambutannya, Kepala Desa Jajar, Imam Mukaryanto Edy, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh elemen yang telah terlibat. "Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung berbagai program kesehatan di desa kami. Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi yang solid, dan kami berkomitmen untuk terus berinovasi guna meningkatkan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Salah satu inovasi unggulan yang mendukung program kesehatan di Desa Jajar adalah "Gumregah" (Gerakan Usaha Mandiri Warga untuk Kesehatan demi Generasi Sejahtera). Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mandiri dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan generasi mendatang. Gumregah tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga menciptakan peluang usaha berbasis kesehatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Dr. Sunarto, memberikan apresiasi tinggi kepada Desa Jajar yang dinilai berhasil menjalankan program-program inovatif tersebut. "Desa Jajar telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengimplementasikan Germas. Kami berharap program ini dapat menginspirasi desa-desa lainnya untuk melakukan hal yang serupa demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Yang menarik, dalam proses pembuatan video dokumentasi lomba Dasi Emas ini, Desa Jajar juga mendapatkan dukungan dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang. Mahasiswa KKN tersebut terlibat aktif dalam membantu mendokumentasikan berbagai kegiatan, inovasi, dan pencapaian desa melalui video yang nantinya akan digunakan sebagai bagian dari penilaian lomba. Partisipasi mahasiswa ini memberikan kontribusi penting dalam memastikan penyampaian pesan dan program desa dapat tersampaikan dengan baik kepada tim penilai dan masyarakat luas. Kehadiran mahasiswa KKN tidak hanya membantu dari sisi teknis, tetapi juga memberikan perspektif kreatif dalam penyajian informasi.
Acara verifikasi lapangan ini tidak hanya menjadi momen penilaian bagi Desa Jajar, tetapi juga sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik antar desa dalam penerapan program Germas. Kehadiran tim verifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek memberikan dorongan moral yang besar bagi masyarakat Desa Jajar untuk terus bergerak maju dalam upaya peningkatan kesehatan.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, antusiasme masyarakat, dan keterlibatan aktif mahasiswa, Desa Jajar diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam peningkatan kualitas hidup warganya, serta memberikan contoh bagi desa-desa lain dalam mengimplementasikan program kesehatan berbasis komunitas.
Penutupan acara disertai dengan harapan bahwa Lomba Dasi Emas ini menjadi momentum penting bagi Desa Jajar untuk semakin memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat, mandiri, dan sejahtera. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, serta lembaga pendidikan menjadi kunci keberhasilan dalam pencapaian tujuan Germas di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H